PEMANFAATAN LIMBAH GAS CO2 DAN ADITIF LIDAH BUAYAUNTUKSINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE

Munas, Martynis and Reni, Desmiarti and Ellyta, Sari and Hani, Anggraini Hutagaol (2022) PEMANFAATAN LIMBAH GAS CO2 DAN ADITIF LIDAH BUAYAUNTUKSINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE. PEMANFAATAN LIMBAH GAS CO2 DAN ADITIF LIDAH BUAYAUNTUKSINTESA PRECIPITATED CALCIUM CARBONATE. (Unpublished)

[img] Text
Laporan_Akhir_Internal_Penelitian_Dasar_EllytaSari,_ST,_MT_OK.pdf

Download (1MB)

Abstract

RINGKASAN Limbah gas CO2 di Indonesia meningkat tiap tahunnya seiring dengan meningkatnya pertumbuhan industri yang berdampak pada laju pemanasan global (global warming), sehingga menyebabkan gas rumah kaca. Gas CO2 dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam pembuatan PCC. PCC digunakan diberbagai perindustrian seperti sebagai filler dalam cat, plastik, PVC, farmasi maupun makanan. Kebutuhan PCC di Indonesia sedikit terpenuhi dengan adanya produksi PCC dalam negeri yang hanya dapat memenuhi kebutuhan di industri kertas sedangkan sebagian besar industri seperti pada industri farmasi dan makanan masih mengandalkan impor dari luar negeri. Pembuatan PCC dapat digunakan dengan berbagai metode salah satunya dengan menggunakan metode karbonasi atau mengontakkannya dengan gas CO2. Proses pembuatan PCC memiliki beberapa faktor yang mempengaruhi reaksi pembentukan PCC, diantaranya jenis pelarut, temperatur, laju alir gas CO2, waktu reaksi, dan jenis reaktor. Proses pembuatan PCC semakin luas, namun jika PCC mengandung zat kimia yang berasal dari aditif/pelarutnya maka PCC dapat mengakibatkan toxic jika dikonsumsi. Penelitian tentang pengembangan proses pembuatan PCC dengan menggunakan pelarut alami dari ekstrak tumbuh-tumbuhan untuk meningkatkan kelarutan CaO dalam air sangat penting dilakukan, untuk menjamin produk PCC aman dari segi kesehatan. Lidah buaya sering digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan suplemen maupun kosmetik. Zat yang terkandung pada lidah buaya adalah asam amino yang terdiri dari asam glutamat, asam asparat, glisin, leusin dan air. Ekstrak lidah buaya dapat mensintesis PCC menjadi ukuran nanometrik, karena sifatnya yang dapat menyusut. Maka tujuan penelitian ini adalah pemanfaatan ekstrak lidah buaya sebagai aditif untuk proses pembuatan PCC, sehingga dihasilkan PCC dengan kemurnian yang tinggi, bentuk aragonit dengan ukuran partikel nanometrik, sehingga PCC tersebut dapat digunakan pada bidang farmasi maupun makanan. Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan produk PCC yang berkualitas dan memenuhi standar kualitas produk di bidang makanan dan farmasi. Penelitian mempunyai Tingkat Kesiapan Teknologi 1 sampai 3 yaitu prinsip dasar dari teknologi yang diteliti dan dikembangkan, dan formulasi konsep serta karakteristik. Proses pembuatan PCC ini dilakukan pada suhu 30 C, menggunakan bahan baku CaO dari Padang Panjang, menggunakan air kemudian dicampur dengan ekstrak lidah buaya dengan perbandingan 0, 3, 8, 10 %v/v dan laju alir CO2 sebesar 1 l/menit. Dengan penambahan ekstrak lidah buaya terhadap produk PCC yang dihasilkan didapat bahwa ekstrak lidah buaya mempengaruhi jenis kristal menjadi aragonit, yield PCC yang didapatkan pada suhu 30 o o C dan 50 o C sebesar 72% dan ukuran partikel PCC mencapai 1,4 μm. Kata Kunci: precipitated calcium carbonate, pemanfaatan gas CO2, lidah buaya, industri farmasi dan makanan C sebesar 90% dan pada suhu 50 o

Item Type: Article
Subjects: T Technology > TP Chemical technology
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Kimia
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 24 Aug 2022 07:06
Last Modified: 24 Aug 2022 07:07
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/10567

Actions (login required)

View Item View Item