INTERFERENSI STRUKTUR SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS BUNG HATTA

Puspawati, Puspawati (2023) INTERFERENSI STRUKTUR SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS BUNG HATTA. INTERFERENSI STRUKTUR SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
InterferensiStruktur Sintaksis Bahasa Indonesia terhadap Bahasa Minangkabau.pdf

Download (230kB)

Abstract

INTERFERENSI STRUKTUR SINTAKSIS BAHASA MINANGKABAU TERHADAP BAHASA INDONESIA PADA MAHASISWA JURUSAN SASTRA INDONESIA, FAKULTAS ILMU BUDAYA, UNIVERSITAS BUNG HATTA Dra. Puspawati, M.S. Universitas Bung Hatta puspawati@bunghatta.ac.id ABSTRAK Dalam berkomunikasi menggunakan bahasa Indonesia masyarakat Minangkabau khususnya mahasiswa sering terpengaruh oleh struktur sintaksis bahasa Minangkabau. Dalam kajian Linguistik, khususnya Sosiolinguistik hal seperti ini dikenal dengan istilah interferensi bahasa atau language interference. Interferensi bahasa ini tidak hanya terjadi pada tataran sintaksis, tetapi juga terjadi atau ditemukan pada tataran yang lain, seperti tataran fonologi, leksikal, morfologi, dan semantik. Namun, artikel ini hanya akan membahas bentuk interferensi struktur bahasa Minangkabau terhadap bahasa Indonesia. Interferensi bahasa adalah gejala masuknya ciri atau kaidah suatu bahasa ke dalam penggunaan bahasa yang lain. Pada satu sisi interferensi dipandang sebagai “pengacauan” karena “merusak” system suatu bahasa, tetapi pada sisi lain interferensi dipandang sebagai suatu mekanisme yang paling penting dan dominan untuk mengembangkan suatu bahasa yang masih perlu pengembangan (Chaer, 2014:128). Dengan perkataan lain, diartikan sebagai masuknya unsur-unsur tertentu dari bahasa pertama ke dalam bahasa kedua. Hal ini juga dikatakan sebagai penyimpangan berbahasa. Masyarakat yang sering terserang oleh interferensi ini adalah masyarakat yang dinamis menggunakan dua bahasa atau lebih. Interferensi bahasa terjadi secara tidak disadari oleh penuturnya. Hal ini secara tidak langsung merupakan suatu fenomena yang dapat merusak kaidah linguistik suatu bahasa, yaitu bahasa Indonesia. Untuk membahas bentuk struktur sintaksis interferensi bahasa Minangkabau terhadap bahasa Indonesia ini digunakan pendekatan yang dikembangkan oleh Weinreiich (1970). Dia mengklasifikasi ke dalam lima jenis, yaitu (1) pergi + verba dasar dan pergi + verba berafiks, (2) di + pronominal. (3) nomina + -nya + di- + verba + -nya, (4) ber- + nomina untuk menyatakan pasif, dan (5) Adverbia + Adverbia + KKD dan Adverbia + Adverbia + KKB. Metode yang digunakan dalam artikel ini adalah metode deskriptif. Untuk mengumpulkan data digunakan metode simak dengan teknik Simak Libat Cakap dan teknik catat. Seterusnya, untuk menganalisis data digunakan metode agih dengan teknik BUL (bagi unsur langsung). Kata Kunci: interferensi, Sintaksis, bahasa Minangkabau, bahasa Indonesia

Item Type: Article
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 01 Feb 2023 02:16
Last Modified: 01 Feb 2023 02:18
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/10624

Actions (login required)

View Item View Item