TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL CAHAYA CINTA PESANTREN KARYA IRA MADAN: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK

Hori, Mailanda and Yetty, Morelent and Romi, Isnanda (2018) TINDAK TUTUR DIREKTIF DALAM NOVEL CAHAYA CINTA PESANTREN KARYA IRA MADAN: SUATU TINJAUAN PRAGMATIK. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
COVER.pdf

Download (734kB)
[img] Text
SKRIPSI HORI MAILANDA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) jenis tindak tutur direktifdalam novel Cahaya Cinta Pesantren Karya Ira Madan, dan (2) konteks tindak tutur direktif dalam novel Cahaya Cinta Pesantren Karya Ira Madan. Teori yang digunakan adalah teori yang dikemukakan Syahrul (2008), mengenai tindak tutur direktif dan konteks tindak tutur. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Objek penelitian ini adalah tuturan yang terdapat dalam novel Cahaya Cinta Pesantren Karya Ira Madan. Teknik pengumpulan data penelitian dilakukan dengan cara: (1) membaca novel dengan menggunakan teknik membaca pemahaman, (2) menandai data yang ditemukan dalam novel, dan (3) mengklasifikasikan data berdasarkan teori ke dalam bentuk tabel. Teknik analisis data dilakukan sebagai berikut: (1) menginventarisasikan data sesuai dengan fokus penelitian, (2) menelaah seluruh data yang telah diperoleh dari membaca, pengamatan, dan pengklasifikasian (3) menginterpretasikan data sesuai dengan konteks tuturan, dan (4) tahap pelaporan, melaporkan seluruh hasil tahapan analisis data berbentuk laporan deskriptif. Berdasarkan data penelitian ditemukanjenis tindak tutur direktif berupa (1) permintaan, muncul ketika terjadi pertuturan antara tokoh Shila dan Mamaknya terkait dengan permintaan perlengkapan mondok, (2) pertanyaan, tindak tutur kategori pertanyaan mendominasi tuturan yang banyak muncul pada novel karena pada novel sering terjadi pertuturan tanya jawab antara santri kepada ustadz/ustadzah dan juga pertuturan sesama santri, (3) perintah, tuturan berupa perintah muncul ketika tokoh Shila mengikuti serangkaian kegiatan di bawah perintah ustadzah, (4) larangan, pada novel bentuk tuturan ini hanya muncul sendikit berupa larangan Ustadzah terkait peraturan di pondok pesantren, (5) pengizinan, tidak ditemukan dalam novel, karena dalam novel menceritakan kegiatan pembelajaran para santri sehingga tuturan bentuk pertanyaan yang sering muncul, dan (6) nasehat, tuturan berbentuk nasehat muncul ketika adanya arahan-arahan dari para Ustadz/ustadzah kepada para santri. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa novel Cahaya Cinta Pesantren banyak menggunakan tindak tutur direktif, hanya saja tindak tutur direktif kategori pengizinan tidak terdapat dalam tuturan tersebut. Setiap jenis tindak tutur direktif yang ditemukan dilatarbelakangi oleh konteks-konteks yang berbeda, baik mengenai konteks sebagai situasi perasaan tokoh berupa sedih, senang, terharu maupun sebagai tempat berlangsungnya tuturan yang biasanya banyak terjadi di lingkungan pondok pesantren, rumah sakit dan beberapa beberapa di rumah tokoh Shila dalam novel Cahaya Cinta Pesantren. Kata Kunci: Pragmatik, Tindak Tutur Direktif, Konteks, Novel

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 30 Mar 2023 07:26
Last Modified: 30 Mar 2023 07:26
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/12931

Actions (login required)

View Item View Item