Analisis Intertekstual Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dengan Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi

Yulia, Yelvita Ningsih and Hasnul, Fikri and Dainur, Putri (2018) Analisis Intertekstual Gaya Bahasa Novel Laskar Pelangi Karya Andrea Hirata dengan Novel Negeri Lima Menara Karya Ahmad Fuadi. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
COVER.pdf

Download (564kB)
[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (903kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gaya bahasa serta hubungan Intertekstual gaya bahasa Laskar Pelangi dan Negeri Lima Menara. Teori yang digunakan adalah teori gaya bahasa yang dikemukakan oleh Keraf (2009). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian ini adalah novel Laskar Pelangi dan Novel Negeri Lima Menara dan membandingkan kedua novel tersebut dengan menggunakan kajian Intertekstual. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu: (1) membaca dan memahami novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (2) menandai kata-kata yang menggunakan gaya bahasa pada novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi, (4) mencatat gaya bahasa yang terdapat dalam novel Laskar Pelangi karya Andrea Hirata dan novel Negeri Lima Menara karya Ahmad Fuadi sesuai dengan teori, (5) memasukkan gaya bahasa yang ditemukan ke dalam format inventarisasi data. Teknik pengujian keabsahan data dalam penelitian ini adalah pertama, teknik ketekunan pengamatan. Kedua, teknik pengujian keabsahan data dengan triangulasi. Hasil penelitian ini adalah: (1) pada novel Laskar Pelangi ditemukan gaya bahasa sebagai berikut (a) 150 gaya bahasa retoris antara lain 13 aliterasi, 7 asonansi, 4 anastrof, 6 asindenton, 30 polisindenton, 2 kiasmus, 13 eufemismus, 1 litotes, 1 pleonasme, 5 perifrasis, 4 erotesis, 1 koreksio, 48 hiperbol, 15 paradoks, 2 oksimoron. Artinya Andrea Hirata cendrung menggunakan gaya bahasa retoris hiperbola. (b) 218 gaya bahasa kiasan antara lain 126 persamaan atau simile, 16 metafora, 42 personifikasi, 2 alusi, 4 eponim, 3 epitet, 14 antonomasia, 2 hipalase,1 ironi, 1 sinisme, 5 sarkasme, 2 satire. Artinya Andrea Hirata cendrung menggunakan gaya bahasa persamaan atau simile. (2) Pada novel Negeri Lima Menara ditemukan gaya bahasa sebagai berikut (a) 107 gaya bahasa retoris,antara lain 12 aliterasi, 5 asonansi, 2 apostrof, 7 asindenton, 7 polisindenton, 3 elipsis, 1 eufemismus, 1 litotes, 8 pleonasme, 4 prolepsis, 3 erotesis, 53 hiperbol, 1 paradoks. Artinya, Ahmad Fuadi cendrung menggunakan gaya bahasa retoris hiperbola. (b) 137 gaya bahasa kiasan antara lain 49 persamaan atau simile, 7 metafora, 48 personifikasi, 4 eponim, 9 epitet, 4 antonomasia, 10 hipalase, 1 ironi, 1 sinisme, 1 satire, 3 inuendo. Berdasarkan uraian analisis data disimpulkan bahwa hubungan intertektual novel Negeri Lima Menara menggunakan prinsip recuperation yaitu perluasan atau pengembangan karya pada novel Laskar Pelangi. Terlihat Pada kesamaan gaya bahasa dan perbedaan gaya bahasa yang muncul. Kata Kunci: Gaya Bahasa, Intertekstual, Novel Laskar Pelangi, Novel Negeri Lima Menara

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 11 Jul 2023 07:27
Last Modified: 11 Jul 2023 07:27
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/14045

Actions (login required)

View Item View Item