PERENCANAAN MUSEUM KHATULISTIWA SAKIDO MURA ( 赤道村 ): SEBAGAI LIVED SPACE DI GARIS KHATULISTIWA NAGARI KOTO ALAM KABUPATEN LIMA PULUH KOTA

YADITIA, HARDIAN and Al Busyra, Fuadi and Yaddi, Sumitra and Ariyati, Ariyati (2017) PERENCANAAN MUSEUM KHATULISTIWA SAKIDO MURA ( 赤道村 ): SEBAGAI LIVED SPACE DI GARIS KHATULISTIWA NAGARI KOTO ALAM KABUPATEN LIMA PULUH KOTA. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
29. COVER.PDF

Download (901kB)
[img] Text
27. Skripsi.PDF
Restricted to Repository staff only

Download (11MB)

Abstract

Khatulistiwa adalah garis imaginer (khayal) yang melintang di tengah bumi diantara kutub utara dan kutub selatan. Indonesia merupakan negara yang dilalui oleh garis khatulistiwa sehingga banyak orang menyebut Indonesia dengan sebutan Negeri Zamrud Khatulistiwa. Di Indonesia ada 8 provinsi yang dilalui oleh garis khatulistiwa yaitu Sumatera Barat, Riau, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Salah satu daerah yang dilalui garis khatulistiwa yaitu Koto Alam yang terletak di Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, Provinsi Sumatera Barat. Di Koto Alam terdapat sebuah tugu ekuator yang dibangun oleh Belanda dan Jepang pada zaman penjajahan. Penjajah Jepang menamakannya dengan Sakido Mura ( 赤 道 村 ), yang berarti kampung khatulistiwa. Setiap tahunnya pada tanggal 21-23 Maret dan tanggal 21-23 September, di Koto Alam terjadi suatu fenomena alam, yakni fenomena alam ketika matahari tepat berada di garis khatulistiwa. Pada saat itu posisi matahari akan tepat berada di atas kepala sehingga menghilangkan semua bayangan benda-benda yang ada dipermukaan bumi. Dengan menggunakan tema ruang interaksi dan dinamika serta teori lived space yang dikemukakan oleh Henri Lefebvre, diharapkan kawasan tugu khatulistiwa Sakido Mura dapat menjadi ruang publik yang representatif dan menjadi wadah untuk menyaksikan fenomena alam kulminasi matahari di garis khatulistiwa Koto Alam. Dengan dikembangkannya kawasan tugu khatulistiwa Sakido Mura sebagai objek wisata minat khusus, Koto Alam dapat menjadi salah satu target kunjungan wisatawan, baik nasional maupun mancanegara. Umpan balik yang diharapkan, kegiatan kepariwisataan itu akan mendatangkan dampak ekonomi bagi masyarakat berupa terbukanya peluang usaha baru dan menjadi sumber ekonomi alternatif yang menggairahkan dalam kehidupan masyarakat. Kata Kunci: khatulistiwa, sakido mura ( 赤道村 ), interaksi dan dinamika, lived space, ruang publik, objek wisata minat khusus

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan > Arsitektur
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 04 Aug 2023 07:48
Last Modified: 04 Aug 2023 07:48
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/14477

Actions (login required)

View Item View Item