Analisa Kontingensi Sistem Tenaga Listrik Sumatera Barat 150 kV Berbasis Metode Aliran Beban Newton Raphson

Rio Gatra Rahmendra, Rio and Cahayahati, Cahayahati (2023) Analisa Kontingensi Sistem Tenaga Listrik Sumatera Barat 150 kV Berbasis Metode Aliran Beban Newton Raphson. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

	Text COVER,HALAMAN PENGESAHAN,ABSTRAK,DAFTAR ISI, BAB PENDAHULUAN.pdf Download (3MB)
	Text BAB KESIMPULAN DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (993kB)
	Text Full Text SKRIPSI Rio Gatra Rahmendra (1910017111006).pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

Analisa kontingensi merupakan terlepasnya salah satu atau lebih elemen sistem baik itu dari saluran transmisi maupun pembangkit yang diakibatkan dari suatu kegagalan atau gangguan pada sistem tenaga listrik. Dalam penelitian ini dilakukan analisis kontingensi sistem tenaga listrik dengan menggunakan metoda aliran beban Newton Raphson, untuk menganalisa keadaan normal ataupun perubahan aliran daya akibat kontingensi. Hasil dari penelitian pelepasan unit pembangkit di PLTA Maninjau didapatkan aliran daya terbesar pada saluran Teluk Sirih – Bungus memiliki beban paling tinggi yaitu 264,6 A atau 20,74% dari arus nominalnya, pelepasan pembangkit PLTU Teluk Sirih pembebanan tertinggi yaitu pada saluran Lubuk Alung – Singkarak sebesar 277,9 A atau 35,62% dari arus nominalnya, pelepasan unit pembangkit PLTG Pauh Limo Untuk saluran Teluk Sirih – Bungus sebesar 268,1 atau 21,01% dari arus nominalnya dan pembebanan tertinggi akibat pelepasan PLTA Singkarak yaitu pada saluran Salak – Ombilin sebesar 261,4 A atau 40,97% dari arus nominalnya. Setelah dilakukan simulasi kontingensi pelepasan unit pembangkit pada PLTA Maninjau, PLTG Pauh Limo, PLTA Singkarak dan PLTU Teluk Sirih, keadaan saluran transmisi tidak ada yang melewati batas Kuat Hantar Arus (KHA) dan masih dalam batas operasinya. Jadi sistem tenaga listrik Sumatera Barat masih mampu menampung beban besar meskipun beberapa unit pembangkit tidak beroperasi.

Actions (login required)

View Item