STUDI PERIKANAN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILL NET) MONOFILAMENT DI MANDIANGIN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT

DANI AHMAD, DANI AHMAD (2017) STUDI PERIKANAN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILL NET) MONOFILAMENT DI MANDIANGIN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

Text SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (3MB)

Abstract

RINGKASAN DANI AHMAD, NPM 1210016211015. STUDI PERIKANAN JARING INSANG DASAR (BOTTOM GILL NET) MONOFILAMENT DI MANDIANGIN KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT PROVINSI SUMATERA BARAT. Dibimbing oleh Ir. Yuspardianto, M.Si dan Ir. Suardi ML., M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : a) spesifikasi alat tangkap Gill Net Dasar, b) metoda penangkapan, c) daerah penangkapan, d) jenis ikan yang tertangkap. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dengan pengamatan langsung ke lapangan. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengamati suatu alat tangkap Gill Net Dasar di antara alat tangkap Gill Net Dasar yang lain. Data primer diperoleh melalui wawancara langsung dengan nelayan yang merupakan pemilik alat tangkap dengan menggunakan daftar nama pemilik. Sedangkan data sekunder diperoleh dari Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Pasaman Barat, instansi yang terkait serta dukungan oleh studi kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan bahwa spesifikasi alat tangkap Gill Net Dasar dalam satu piece panjang badan jaring 75 meter jumlah mata jaring 1956 mata jaring, ukuran mata jaring 2” shortening 23,47 %, dalam 2 meter 100 mata jaring, bahan Monofilament warna putih. Pelampung yang di gunakan pelampung bentuk tabung ukuran panjang 8 cm sebanyak dalam 1 piece 110 buah, jarak antara pelampung 60 cm. Pemberat yang digunakan timah bentuk oval ukuran panjang 2,5 cm jumlah dalam 1 piece 110 buah, jarak antara pemberat dengan pemberat 65 cm, tali ris yang digunakan Poly Ethylene (PE) Ø3. Alat tangkap Gill Net Dasar ini dioperasi sebanyak 2 kali penangkapan, daerah pengoperasiannya meliputi perairan pasang surut sampai perairan Agam berdasarkan perkembangan teknologi sekarang dalam bidang penangkapan khususnya untuk penentuan daerah penangkapan ikan telah banyak digunakan alat – alat modern misalnya Fish Finder (sonar, echosounder), Global Positioning System (GPS) sebagai penentu posisi daerah penangkapan , tetapi dalam penentuan daerah penangkapan oleh nelayan di Mandiangin kebanyakan masih berdasarkan pengalaman (tradisional) yaitu melihat ikan meloncat – loncat diatas permukaan air, melihat ada burung yang menukik dan menyambar di atas permukaan laut. Metode penangkapan adalah secara pasif yang dilakukan pada pagi dan sore hari tanpa bantuan cahaya, Dalam pengoperasian alat penangkapan ikan dengan Gill Net Dasar terdapat dua kegiatan utama yaitu penurunan alat tangkap (setting) dan penarikan (hauling). Penurunan alat tangkap (setting) dimulai pada pelampung tanda pertama, badan jaring dan pelampung tanda terakhir. Jaring dibiarkan dalam perairan selama kurang lebih 1 jam sampai 1,5 jam. Sedangkan untuk penarikan alat tangkap (hauling) dilakukan dari datangnya arus umtuk mempermudah penarikan, dimulai dari pelampung tanda terakhir, badan jaring dan pelampung tanda pertama. Jenis ikan yang tertangkap adalah Peperek (Leiognathus engulus), Kwe (Caranx latus), Tenggiri (Scomberomorus commerson), Kepiting Rajungan (Portunus pelagicus), Kembung Perempuan (Rastrellinger kanagurta), Ikan Mayung (Arius thalassinus), Barakuda (Sphyraena barracuda), Pinang – pinang (Upneus sp.), Layur (Trichiurus savala), Parang – parang (Chironcentrus dorab), Ikan Sebelah (Pleuronecti formes) , Kapas – kapas (Ferresagreviatus), Udang Putih (Penaeus merguiensis), Kerapu Lumpur (Epinephelus Suillus), Kerong (Terapon jarbua), Tongkol (Thunnus tonggol).

Actions (login required)

View Item