STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU (Epinephelus sp) PADA KERAMBA JARING APUNG DI KENAGARIAN PAINAN SELATAN, SUNGAI NIPAH, KABUPATEN PESISIR SELATAN

RINO ZAIFANDI PUTRA, RINO ZAIFANDI PUTRA (2017) STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU (Epinephelus sp) PADA KERAMBA JARING APUNG DI KENAGARIAN PAINAN SELATAN, SUNGAI NIPAH, KABUPATEN PESISIR SELATAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
SKRIPSI lengkap.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (973kB)

Abstract

RINGKASAN RINO ZAIFANDI PUTRA BP 1310016211010, STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA BUDIDAYA IKAN KERAPU (Epinephelus sp) PADA KERAMBA JARING APUNG DI KENAGARIAN PAINAN SELATAN, SUNGAI NIPAH. Di bawah bimbingan bapak Dr. Ir. Junaidi, M.Si, dan ibu Ir. Ermi Husni, M.Si. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2017 di Nagari Sungai Nipah, Kecamatan Painan Selatan, Kabupaten Pesisir Selatan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis keuntungan yang diperoleh pembudidaya ikan Kerapu di Keramba Jaring Apung (KJA) dan menganalisis strategi pengembangan usaha ikan Kerapu di Nagari Sungai Nipah, Kec Painan Selatan, Kab Pesisir Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Metoda yang digunakan adalah metode survei dengan wawancara langsung dengan responden, yaitu para pembudidaya ikan Kerapu. Sampel yang terpilih melalui sensus dalam penelitian ini adalah 14 kelompok pembudidaya ikan Kerapu yang ada di Nagari Sungai Nipah, Kec Painan Selatan, Kab Pesisir Selatan. Jenis data yang dikumpulkan berupa data primer dan sekunder. Data primer diperoleh langsung dari lapangan melalui wawancara langsung dengan responden menggunakan kuisioner dari pengamatan (observasi) langsung di lapangan, sedangkan data sekunder diperoleh dari instansiinstansi terkait dengan masalah dan objek yang diteliti. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa pembudidaya dalam usaha budidaya ikan kerapu menggunakan 2 jenis keramba jaring apung yaitu KJA tipe kayu dan KJA tipe flexi/segi empat berbahan HDPE. Hasil penelitian menunjukan bahwa jenis Keramba Jaring Apung tipe HDPE lebih menguntungkan dari pada tipe kayu dengan keuntungan tipe HDPE berkisar dari Rp 161.524.000 – Rp 168.804.331/panen sedangkan tipe kayu berkisar dari Rp 143.991.000 – Rp 149.486.250/panen. Faktor internal yang mempengaruhi pengembangan budidaya ikan Kerapu pada Keramba Jaring Apung (KJA) di Teluk Sungai Nipah, berdasarkan faktor kekuatan yaitu : kualitas air, lokasi usaha dan sarana transportasi, dukungan pemerintah, biaya pemasaran ditanggung pembeli, ketersedian benih yang memadai, harga benih yang murah. Faktor kelemahan yaitu : lemahnya pengetahuan yang dimiliki pembudidaya dalam pemeliharaan ikan kerapu, kurang lengkapnya sarana dan prasarana pendukung pada usaha keramba jaring apung, kurangnya pemahaman tentang organisasi. Faktor eksternal yang mempengaruhi pengembangan budidaya ikan kerapu pada keramba jaring apung di Teluk Sungai Nipah, berdasarkan faktor peluang : Harga jual ikan yang tinggi, permintaan pasar hasil budidaya tinggi, kemajuan teknologi dan informasi, terbukanya peluang usaha yang baru. Faktor ancaman yaitu pencurian ikan, kapasitas daya tampung KJA, iklim dan predator/hewan pemangsa.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 14 Nov 2023 07:46
Last Modified: 14 Nov 2023 07:46
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/17436

Actions (login required)

View Item View Item