IMPLEMENTASI SIX SIGMA UNTUK MEMINIMASI CACAT PRODUK (STUDI KASUS DI CV. LIBERTY SHOES)

PUTRI, ANGGRAENI and Yesmizarti, Muchtiar and Aidil, Ikhsan (2018) IMPLEMENTASI SIX SIGMA UNTUK MEMINIMASI CACAT PRODUK (STUDI KASUS DI CV. LIBERTY SHOES). Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
PUTRI ANGGRAENI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB)

Abstract

Liberty Shoes merupakan perusahaan yang bergerak dibidang sepatu kulit untuk pria dan wanita. Meskipun perusahaan ini telah lama berdiri tetapi masih saja terjadi produk cacat yang dihasilkan oleh perusahaan. Hal ini tentunya akan berdampak pada loyalitas dari konsumen dan perusahaan akan sulit untuk mempertahankan keuntungan. Dari data produksi Liberty Shoes pada periode Januari sampai Desember 2017 ditemukan lima bulan produksi yang terdapat 12 % produk yang cacat. Produk cacat berada pada bulan Juli sampai November 2017. Untuk mengatasi permasalahan tersebut maka digunakan Metode Six Sigma untuk menganalisa pengendalian kualitas Liberty Shoes serta mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi kualitas sepatu. Tahapan dari Six Sigma adalah Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Pada tahap Define diketahui lima jenis cacat dalam produksi sepatu kulit yaitu : lem terlihat pada bagian sepatu, salah cetak (kebesaran/kekecilan), jahitan tidak rapi, pengeleman kurang rekat, kualitas kulit yang tidak baik seperti terdapat goresan atau kerutan pada kulit tersebut. Pada tahap Measure ditemukan lima karakteristik kualitas kunci (CTQ) yaitu lem yang tidak mudah lepas, jahitan yang rapi, pengeleman yang rapi, kualitas kulit yang bagus, ukuran sepatu yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. Perhitungan DPMO menghasilkan DPO sebesar 0,02232 dan DPMO sebesar 22318,67. Ini menunjukkan nilai sigma sebesar 3,51, yang berarti proses pembuatan sepatu kulit belum kompetitif. Pada tahap Analyze, dengan diagram pareto di ketahui kerusakan paling dominan pada pengeleman tidak rapi. Analisa dengan menggunakan tree diagram didapat penyebab cacat tersebut karena tidak adanya suatu instruksi kerja yang jelas pada proses pengeleman dan lingkungan kerja yang tidak efektif. Di tahap Improve diberi usulan perbaikan dengan memberikan penjelasan mengenai point-poin instruksi kerja beserta alasannya dan penerapan konsep 5S pada area kerja. Pada tahap Control diterapkan instruksi kerja proses pengeleman dan perbaikan area kerja dengan penerapan 5S. Kata Kunci : Produk cacat, six sigma, instruksi kerja, 5S

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > T Technology (General)
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Industri
Depositing User: Heltree Ivatureza
Date Deposited: 23 Nov 2023 07:30
Last Modified: 23 Nov 2023 07:30
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/17706

Actions (login required)

View Item View Item