Perbedaan Padat Tebar Benih Ikan Asang (Osteochilus Vittatus) Pada Bak Terpal Terhadap Pertumbuhan, Parameter Fisika Kualitas Air, Dan Tanah

MARDIANA SAFITRI, MARDIANA SAFITRI (2017) Perbedaan Padat Tebar Benih Ikan Asang (Osteochilus Vittatus) Pada Bak Terpal Terhadap Pertumbuhan, Parameter Fisika Kualitas Air, Dan Tanah. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
skripsi yang lengkap dian.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Ringkasan Mardiana Safitri Npm 1310016111001. Perbedaan Padat Tebar Benih Ikan Asang (Ostheochilus Vittatus) Pada Bak Terpal Terhadap Pertumbuhan, Parameter Fisika Kualitas Air dan Tanah. Dibawah bimbingan Bapak Prof. Dr. Ir. Hafrijal Syandri, M.S dan Ibuk Dr. Azrita, S.Pi., M.Si. Penelitian ini dilakukan selama 60 hari di Laboratorium Terpadu Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan, Universitas Bung Hatta, Padang, Sumatera Barat. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pertumbuhan bobot dan panjang mutlak, pertumbuhan bobot dan panjang harian, serta pertumbuhan bobot dan panjang spesifik benih ikan Asang, parameter kualitas air meliputi suhu, warna, TDS dan TSS dan parameter kualitas tanah yaitu tekstur tanah, warna dan bau. Wadah yang digunakan bak terpal ukuran 160 cm x 75 cm x 50 cm dan dilapisi dengan tanah sawah setinggi 3 cm sebagai substrat dasar tanah. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metoda eksperimen dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL ) dengan 3 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A : 25 ekor/ 250 liter, Perlakuan B : 50 ekor/ 250 liter, Perlakuan C : 75 ekor / 250 liter . Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan B dengan padat tebar 50 ekor/ 250 L air memiliki pertumbuhan tertinggi meliputi pertumbuhan bobot mutlak (9,66±1.76 g ), bobot harian (0,15 ± 0,03 g), dan bobot spesifik (2,55 ± 0,24 %). Sedangkan pertumbuhan panjang tertinggi pada perlakuan A dengan padat tebar 25 ekor/ 250 L air yaitu meliputi pertumbuhan panjang mutlak (3,21 ± 0.43 cm), panjang harian (0,05 ± 0,01 cm) dan panjang spesifik (0,710 ± 0.06%), dan perlakuan terendah pada perlakuan C dengan padat tebar 75 ekor/ 250 L air dengan pertumbuhan bobot mutlak (7,29 ± 0.71 g), panjang mutlak (2,78 ± 0,36 cm), bobot harian (0,12 ± 0,01 g), panjang harian (0,04 ± 0,01 cm), panjang spesifik (0,63 ± 0,09 %), dan bobot spesifik (2,25 ± 0,10 %). Dapat disimpulkan bahwa pada padat tebar 50 ekor/ 250 L air merupakan padat tebar yang tinggi untuk pertumbuhan bobot sedangkan untuk pertumbuhan panjang pada padat tebar 25 ekor/ 250 L air. Hasil penelitian kualitas air yaitu suhu air pada setiap perlakuan pemeliharaan sama yaitu 28 ± 0.57 0C, sedangkan TDS tertinggi pada perlakuan B (69,74 ±12,04 mg/L) dan terendah pada perlakuan A (55.06 ± 14,42 mg/L),dan TSS tertinggi pada perlakuan B (50,25 ± 12,12 mg/L) dan terendah pada perlakuan A (38,34 ± 16.31 mg/L), selanjutnya warna air pada awal penelitian berwarna jernih tetapi warna air berubah keruh (berwarna kecoklatan). Hasil penelitian kualitas tanah yaitu tekstur tanah pada awal penelitian bertekstur liat tetapi tekstur tanah sedikit berubah menjadi liat berlumpur. Selanjutnya warna juga mengalami perubahan pada awal penelitian berwarna kelabu kecoklatan terang tetapi setelah di lakukan penelitian berwarna kelabu gelap. Dan bau tanah pada awal penelitian tidak berbau menyengat tetapi diakhir penelitian terjadi perubahan bau.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Budidaya Perairan
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 22 Jan 2024 07:01
Last Modified: 22 Jan 2024 07:01
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/18137

Actions (login required)

View Item View Item