TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA RITEL TERHADAP PENGEMBALIAN UANG LOGAM DALAM BENTUK MAKANAN (STUDI KASUS SWALAYAN DI KOTA PARIAMAN)

Daffi, Muhammad and Elyana, Novira (2024) TANGGUNG JAWAB PELAKU USAHA RITEL TERHADAP PENGEMBALIAN UANG LOGAM DALAM BENTUK MAKANAN (STUDI KASUS SWALAYAN DI KOTA PARIAMAN). Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

	Text BAB 1 REPO Daffi.pdf Download (945kB)
	Text Bab 4.pdf Download (137kB)
	Text Skripsi full Daffi Muhammad.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

Menurut Pasal 1475 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, Perjanjian jual beli adalah suatu perjanjian dimana satu pihak mengikatkan diri untuk menyerahkan benda, sedangkan pihak lain mengikatkan diri untuk memberikan sejumlah uang dengan harga yang telah disepakati. Seiring perkembangan zaman, sistem tukar menukar barang telah diganti dengan mata uang yang sah sebagai alat tukar dan pembayaran yang sah sebagaimana yang diatur dalam Pasal 2 Ayat 2 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia. Ketika berbelanja di toko swalayan saat ini, hal yang sering dilihat adalah perubahan uang kembalian konsumen dalam bentuk makanan. Rumusan Masalah: 1). Apa penyebab pengembalian uang logam dalam bentuk makanan?., 2). Bagaimanakah tanggung jawab pelaku usaha ritel terhadap pengembalian uang logam dalam bentuk makanan?., Jenis penelitian merupakan penelitian hukum empiris, sumber data berasal dari data primer dan berupa wawancara, teknik pengumpulan data dengan studi kepustakaan, studi lapangan, observasi, wawancara, data analisis cara kualitatif. Hasil penelitian: 1). Penyebab pengembalian uang logam terjadi karena beberapa kendala yang dihadapi oleh pengusaha ritel yaitu, kurang persedian uang kembalian dalam bentuk logam., 2). Tanggung jawab pelaku usaha ritel terhadap pengembalian uang logam sebagaimana telah diatur pada Pasal 7 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 dan juga pada Pasal 23 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2011.

Actions (login required)

View Item