PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PESISIR KAWASAN KONSERVASI AMPING PARAK KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN KRITERIA BIOFISIK LINGKUNGAN

Firdaus, Firdaus and Harfiandri, Damanhuri and Aprizon, Putra (2024) PEMANFAATAN RUANG WILAYAH PESISIR KAWASAN KONSERVASI AMPING PARAK KABUPATEN PESISIR SELATAN BERDASARKAN KRITERIA BIOFISIK LINGKUNGAN. Masters thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
COVER - BAB I.pdf

Download (673kB)
[img] Text
BAB V - DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (518kB)
[img] Text
Tesis ok_Firdauas.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (5MB)

Abstract

Kawasan Konservasi Amping Parak merupakan salah satu kawasan yang potensial bagi pengembangan ekowisata. Potensi kawasan tersebut terdiri dari vegetasi Pantai, hutan mangrove, lokasi pendaratan penyu dan pengelolaan yang bersifat sosial kemasyarakatan. Konflik pemanfaatan ruang di Kawasan Konservasi Amping Parak terjadi karena belum adanya pola pemanfaatan ruang yang baku dan dapat dijadikan acuan oleh segenap sektor yang berkepentingan. Disamping itu potensi multiguna yang inherent pada sumberdaya wilayah pesisir menyebabkan banyak pihak yang berupaya untuk memanfaatkannya sehingga menimbulkan konflik pemanfaatan. Penelitian ini dilakukan mulai Juni 2021 sampai Februari 2023. Dalam penelitian ini, Kawasan Konservasi Amping Parak di bagi atas dua (2) pembagian yaitu untuk daratan wilayah pesisir yang di batas aliran sungai Muaro Amping Parak berdasarkan luas cropping area untuk wilayah dararatan 554.16 ha. Dimana secara keruangan Kawasan Konservasi Amping Parak merupakan wilayah fungsional meliputi perairan, tepi pantai dan darat. Secara administrasi berada pada Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan. Sampel lokasi penelitian diambil sebanyak empat (4) lokasi yang telah divalidasi di lapangan, mewakili proporsi 40% zona lindung, dan 60% zona pemanfaatan. Penetapan kesesuaian dan alternatif pengembangan pemanfaatan ruang wilayah pesisir Kawasan Konservasi Amping Parak disusun berdasarkan kriteria yang mengacu pada "Pengembangan Prototipe Wilayah Pesisir & Marine". Penilaian dari nilai modifikasi parameter-parameter biofisik lingkungan selanjutnya digunakan sebagai penentuan kesesuaian dan alternatif pengembangan pemanfaatan ruang yang sesuai di wilayah pesisir Kawasan Amping Parak. Sedangkan analisis data citra satelit yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan Maximum Likelihood Classification (MLC), dimana penghitungan perubahan luasan tutupan lahan menggunakan interpretasi Landsat +ETM 7 (2012) dan Landsat OLI 8 (2022) dalam mendeteksi perubahan luasan tutupan lahan. Hasil penelitian menunjukkan 1) Kesesuaian pemanfaatan ruang wilayah pesisir Kawasan Konservasi Amping Parak berdasarkan pembagian zona memberikan informasi yaitu: Zona I (Estuari Kawasan Konservasi Amping Parak) dengan luas 291.3 ha menunjukkan kategori Sesuai (S2) untuk zona pemanfaatan dengan skor 67, dan Zona II (Estuari muara Ujung Air) dengan luas 262.8 ha menunjukkan kategori Sesuai (S2) untuk zona pemanfaatan dengan skor 71. Dimana zona ini mendukung/berpotensi dan sangat layak sebagai zona pemanfaatan dan tidak menutup kemungkinan untuk dikembangkan. Wilayah yang merupakan lokasi Konservasi laut untuk Mangrove dan Penyu dengan radius 4 km dari pusat perekonomian menunjukkan zona tersebut berada dalam kategori Sesuai (S2) disebabkan lokasi ruang yang dimanfaatkan berada di sempadan pantai dan sempadan sungai yang memiliki vegetasi sebagai zona penyangga (buffer zone) yang baik. Oleh karena itu perlu upaya dan pengelolaan agar pemanfaatan ruang yang ada berada pada keadaan optimal guna mewujudkan wilayah pesisir Kawasan Konservasi Amping Parak sebagai kawasan pelestarian sumberdaya lingkungan dan keterkaitan antar kawasan yang sesuai; dan 2) Hasil analisis perubahan tutupan lahan ditentukan dengan jarak 500 m dari garis pantai ke arah daratan dan teknik cropping area menggunakan data polygon area sesuai dengan batas-batas koordinatnya. Dimana dari hasil perubahan kondisi tutupan lahan menunjukkan penurunan luasan tutupan lahan pada tahun 2012-2022 terjadi pada lahan terbuka seluas -45,61 ha, badan air seluas -18,22 ha, mangrove seluas -16,77 ha, dan Semak belukar/Greenbelt seluas -15,52 ha. Sedangkan untuk penambahan luasan tutupan lahan terjadi pada perkebunan seluas 78,87 ha dan Terbangun/Permukiman seluas 21,37 ha. Kata kunci: Kawasan Konservasi Amping Parak, Biofisik Lingkungan, Pemanfaatan ruang, Tutupan lahan

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Program Pascasarjana > Sumberdaya Perikanan Pesisir dan Kelautan
Depositing User: SP2K Magister
Date Deposited: 22 Mar 2024 03:07
Last Modified: 22 Mar 2024 03:07
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/19663

Actions (login required)

View Item View Item