KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG

RESSY, YERISKA and MARSIS, MARSIS and Dainur, Putri (2016) KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU ANAK PUTUS SEKOLAH DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF DI KELURAHAN LIMAU MANIS SELATAN KECAMATAN PAUH KOTA PADANG. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
12. COVER.pdf

Download (588kB)
[img] Text
12. SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (622kB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa Minangkabau dalam tindak tutur anak putus sekolah kepada masyarakat di Kompleks Nuansa Indah RT 002 RW 004 Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang, Sumatera Barat. Teori yang digunakan adalah pendapat Leech (dalam Chaer, 2010) tentang teori kesantunan berbahasa, yang terdiri atas enam maksim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang terdiri dari 5 orang anak putus sekolah. Datanya berupa kalimat tuturan anak putus sekolah terhadap masyarakat dalam aspek tindak tutur direktif di Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat lima bentuk tindak tutur direktif anak putus sekolah di Kelurahan Limau Manis Selatan, Kecamatan Pauh, Kota Padang, yaitu tindak tutur direktif memohon, menyarankan, menyuruh, menasehati dan menentang. Dalam menganalisis kesantunananya digunakan prinsip kesantunan menurut Leech (dalam Chaer, 2010) yang terbagi atas enam maksim, yaitu; maksim kebijaksanaan, maksim kecocokan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim penerimaan dan maksim kesimpatian. Ditemukan bahwa tindak tutur anak putus sekolah di Kelurahan Limau Manis Selatan Kecamatan Pauh Kota Padang pada masyarakat tergolong kurang santun. Dari lima bentuk tindak tutur direktif yang diamati, tindak tutur direktif yang paling sering ditemukan adalah tindak tutur direktif menentang sebanyak 11 data, sedangkan tindak tutur memohon sebanyak 7 data, tindak tutur menasehati sebanyak 4 data, tindak tutur menyarankan 2 data dan tindak tutur menyuruh 6 data. Hal ini dikarenakan kurangnya pengetahuan dan pendidikan karakter yang seharusnya di dapatkan anak di bangku pendidikan serta faktor lingkungan sekitar yang sangat mempengaruhi bahasa dan latar belakang keluarga yang berpendidikan rendah. Kata Kunci : Kesantunan, Tindak Tutur, Direktif

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 26 Apr 2024 09:00
Last Modified: 26 Apr 2024 09:00
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/20322

Actions (login required)

View Item View Item