NILAI ESTETIKA CERITA RABAB PESISIR SELATAN KABA GADIH BASANAI YANG DINYANYIKAN OLEH PIRIN ASMARA

Oktia, Ranti Saputri and Hasnul, Fikri and Syofiani, Syofiani (2016) NILAI ESTETIKA CERITA RABAB PESISIR SELATAN KABA GADIH BASANAI YANG DINYANYIKAN OLEH PIRIN ASMARA. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
24. COVER.pdf

Download (364kB)
[img] Text
24. SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan nilai estetika cerita rabab Pesisir Selatan kaba Gadih Basanai yang dinyanyikan oleh Pirin Asmara. Teori yang digunakan pada penelitian ini adalah teori tentang estetika yang dikemukakan oleh Atmazaki (2007) dan Ratna (2007). Jenis penelitian ini kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Teknik yang dilakukan pada pengumpulan data adalah mendengarkan, mentranskripsikan, dan mentranliterasikan ke dalam bahasa Indonesia, kemudian mencatat hasil translit yang mengandung nilai estetika. Teknik yang dilakukan dalam proses analisis data adalah (1) mengidentifikasi nilai-nilai estetika yang ada dalam Kaba Gadih Basanai sesuai dengan konsep nilai estetika, (2) mendeskripsikan nilai-nilai estetika dalam cerita Kaba tersebut, dan (3) menarik kesimpulan. Berdasarkan hasil analisis data pada cerita rabab Pesisir Selatan kaba Gadih Basanai, terdapat keempat aspek nilai estetika. Pertama, kesatuan yang terdapat dalam kaba Gadih Basanai seperti kata badunsanak yang merupakan bentuk kesatuan dari kata ibu, adik dan keponakan. Kedua, nilai keselarasan merupakan interaksi yang wajar dari beberapa bagian yang berbeda-beda, seperti kalimat bari luruih badan batanyo, bari bana ambo barundiang, terjadi keharmonisan karena interaksi yang wajar dan kesamaan pandangan antara kalimat pertama dengan kalimat kedua. Ketiga, keseimbangan atau kesetangkupan kepersisan bandingan antara dua hal yang berbeda seperti pantun Hari nan sadang tangah ari, sadang pamuntak bayang-bayang, jo siapo nak gadih kababiri lai, barek ringan ditangguang sorang yaitu kepersisan bandingan antara sampiran dan isi pantun. Keempat, nilai pertentangan yaitu keharmonisan yang ditimbulkan oleh sesuatu yang berlawanan seperti kata panjang dan singkek dalam kalimat indak paralu dirantang panjang, bia to puta nak nyo singkek. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa cerita rabab Pesisir Selatan kaba Gadih Basanai banyak memuat nilai estetika. Kata kunci : Nilai Estetika, Kaba Gadih Basanai

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 06 May 2024 07:06
Last Modified: 06 May 2024 07:06
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/20404

Actions (login required)

View Item View Item