INVENTARISASI ALAT PENANGKAP IKAN DI DANAU SINGKARAK PROVINSI SUMATERA BARAT

JAMALUDDIN, BATUBARA (2015) INVENTARISASI ALAT PENANGKAP IKAN DI DANAU SINGKARAK PROVINSI SUMATERA BARAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
SKRIPSI JAMALUDDIN BATUBARA.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

RINGKASAN JAMALUDDIN BATUBARA NPM 1010016211002 “Inventarisasi Alat Penangkap Ikan di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat ” dibimbing oleh Bapak Bukhari, S.Pi., M.Si dan Bapak Ir. Suardi ML., M.Si. Penelitian ini dilakukan pada bulan Juni 2014 pada 5 (lima) nagari yang berada di Danau Singkarak yang meliputi ; 1) Nagari Sumpur, 2) Nagari Guguk Malalo, 3) Nagari Batu Taba, 4) Nagari Muaro Pingai, dan 5) Nagari Paninggahan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari jenis, jumlah, dan spesifikasi alat tangkap yang dioperasikan masyarakat di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat. Materi yang digunakan dalam penelitian adalah alat tangkap yang dioperasikan masyarakat nelayan di Danau Singkarak Provinsi Sumatera Barat. Metode yang digunakan adalah metode survei yaitu dengan melakukan pengamatan langsung ke lapangan guna mendapatkan data jenis, jumlah, metode penangkapan dan spesifikasi setiap jenis alat tangkap ikan yang digunakan nelayan serta mengetahui keadaan perikanan dan permasalahan penangkapan ikan yang ada di Danau Singkarak. Jenis dan jumlah alat tangkap yang dioperasikan nelayan pemanfaat sumberdaya perikanan Danau Singkarak meliputi; alat tangkap jaring insang berjumlah 340 unit (46,19%), jala lempar yang berjumlah 363 unit (49,33%), serta alahan yang berjumlah 33 unit (4,48%). Jumlah keseluruhannya 736 unit alat tangkap. Panjang badan jaring insang 75 m, dalam 5 m, bahan nylon nomor 0,12 mm, mesh size ¾”, shortening 25 %. Tali ris atas dan tali pemberat terbuat dari bahan polyamide Ø 3,9 mm, pilinan kanan (Z). Bahan pelampung plastik bentuk bulat oval, panjang 30 cm, Ø 9 cm. Pemberat material timah berbentuk bulat oval dengan panjang 2 cm dan Ø 1 cm. Badan jala dari bahan nylon nomor 0,12 mm , Ø bukaan mulut jala 3,50 m, keliling bukaan mulut jala 22 m, luas aera yang terjangkau jala 38,47 m2,tingga 5,5 m, mesh size 5/8ˮ. Pemberat terbuat dari timah dengan bentuk seperti rantai cincin dan di pasang pada bagian kaki jala dengan Ø luar pemberat 1,2 cm, bahan tali selembar polyethilene, arah pintalan huruf Z, panjang tali selembar 8 m dan Ø tali selembar 2,2 mm. Dalam perairan jalur alahan 10 cm – 15 cm, panjang antara penghalang lidi 10 m – 15 m, lebar 2 m – 3 m. Dasar jalur berpasir dan berbatu kecil, kemiringan penghalang 450. Pengoperasian alat tangkap jaring insang dilakukan pada sore hari lalu diangkat kembali pada pagi hari, jaring dipasang di tengah danau secara menetap dengan diikatkan pada pelampung tanda yang telah berada di tengah danau. Jaring ii insang dibawa ke tengah danau dengan menggunakan sampan bermesin tempel dan dioperasikan oleh satu orang nelayan. Jala lempar dioperasikan oleh satu orang nelayan serta dapat dioperasikan setiap hari di muara-muara sungai yang bermuara ke danau dan di tepi-tepi danau, cara melemparkan jala ini memiliki tekni tersendiri agar jala ini dapat mengembang secara sempurna saat dilemparkan. Alahan dalam pengoperasiannya hanyalah menunggu ikan masuk ke dalam jalur yang telah dibuat pada aliran sungai, pada jalur tersebut dipasangkan penghalang bambu yang rapat pada bagian air masuk ke dalam jalur dan penghalang lidi pada bagian bawah atau bagian ikan masuk. Pada saat ikan akan diambil dari alahan, maka jalur alahan ditutup dan mulai dilakukan penyentruman pada jalur alahan ini sehingga ikan yang berada pada jalur alahan mati atau pingsan dan dapat diambil dengan mudah. Alat bantu pengoperasian jaring insang berupa perahu dengan rata-rata ukuran panjang 4,93 m, lebar 0,56 m, dan dalam 0,44 m. Mesin tempel (out board engine) merek Tohatsu 3,5 PK. Dioperasikan oleh 1 (satu) orang nelayan. Alat bantu pengoperasian jala berupa perahu dengan rata-rata ukuran panjang 4,29 m, lebar 0,51 m, dan dalam 0,35 m, tanpa menggunakan mesin atau secara manual dengan menggunakan pendayung. Dioperasikan oleh satu orang nelayan. Jala yang dioperasikan di muara-muara sungai tidak ada yang menggunakan alat bantu sampan. Untuk pengoperasiannya alahan ini hanya menggunakan penghalang lidi pada bagian air ke luar, penghalang bambu pada bagian air masuk, dan juga alat setrum untuk menyetrum ikan yang ada pada aliran jalur alahan. Jenis ikan yang tertangkap dengan alat tangkap jaring insang,jala lempar, dan alahan adalah ikan Bilih (Mystacoleucus padangensis). Selain itu ada juga ikan lain yang tertangkap seperti ikan Jabuih / Buntal (Spoirides sp) ikan Nila (Oreochromis niloticus), ikan Hampala (Hampala mocrolepidota), ikan Kapiek (Puntus shwanefeldi), dan ikan Gabus (Chana striata) dengan menggunakan alat tangkap jaring insang dan jala lempar.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling
Divisions: Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 04 Nov 2024 06:04
Last Modified: 04 Nov 2024 06:04
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/23321

Actions (login required)

View Item View Item