KAJIAN POTENSI RAWAN BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN TANJUNG RAYA MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS

Eko, Vanrizki and Ezra, Aditia and Haryani, Haryani (2016) KAJIAN POTENSI RAWAN BENCANA LONGSOR DI KECAMATAN TANJUNG RAYA MELALUI PENDEKATAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
14.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (4MB)

Abstract

Bencana longsor merupakan bencana alam yang bersifat mendadak dan setiap saat dapat mengancam manusia terutama yang bermukim di lereng-lereng bukit sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa, kerusakan lingkungan, dan kerugian harta benda. Dalam 5 tahun terakhir dari tahun 2010-2015 Kecamatan Tanjung Raya mengalami bencana longsor yang mengakibatkan korban jiwa sebanyak 30 orang dan kerugian mencapai Rp. 2.110.000.000,00. Kerugian yang ditimbulkan juga diperbesar dengan pola permukiman masyarakat Kecamatan Tanjung Raya yang banyak bermukim di lereng-lereng perbukitan. Kajian ini dilakukan dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan menjadikan teory Ministry Of Agriculture and Fishery-Japan sebagai dasar dalam menentukan potensi bencana longsor. Menurut teory ini potensi bencana longsor dapat diteliti dari enam variabel yaitu 1. Kelerengan, 2. Bentuk Lahan, 3. Geologi, 4. Jenis Tanah, 5.Curah Hujan dan 6.Pengunaan lahan. Ke enam variabel memiliki indikator dan nilai masing-masing untuk menentukan potensi bencana longsor. Metode yang digunakan adalah metode skoring, metode overlay dan metode analisis deskripsi yang dibantu dengan software ArcGis 10.1. Hasil analisis dari keenam variabel didapat bahwa Kecamatan Tanjung Raya memiliki 2 potensi bencana longsor. Pertama potensi bencana longsor tinggi dengan luasan mencapai 2.956 Hektar atau 21.42% yang tersebar di sebagian Nagari Bayua, Nagari Duo Koto, Nagari Koto Malintang, Nagari Maninjau, Nagari Sungai Batang dan Nagari Tanjung Sani. Kedua potensi bencana longsor sedang tersebar di semua nagari di Kecamatan Tanjung Raya dengan luasan 10.827 hektar atau 89.58%. Permukiman eksisting yang berada di zona potensi bencana longsor tinggi seluas 0,39 Hektar yang tersebar di Nagari Tanjung Sani dan Koto Malintang. Permukiman yang berada di zona potensi bencana longsor sedang seluas 880,61 Hektar yang tersebar di Kecamatan Tanjung Raya. Setelah dilakukan proses overlay antara zona potensi bencana longsor dengan arahan pola ruang permukiman dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Agam Tahun 2010-2030, didapat arahan pola ruang permukiman seluas 57 Hektar berada di zona potensi bencana longsor tinggi dan sisanya seluas 619 Hektar berada di zona potensi bencana longsor sedang. Kata Kunci : Bencana Longsor, Pola Ruang, Permukiman.

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: T Technology > TH Building construction
Divisions: Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan > Perencanaan Wilayah dan Kota
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 09 Dec 2024 03:07
Last Modified: 09 Dec 2024 03:07
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/23738

Actions (login required)

View Item View Item