NADEO, MAYENDRA and Cahayahati, Cahayahati and Arzul, Arzul (2021) PERENCANAAN PEMASANGAN DAN KOORDINASI OCR GFR PADA SISTEM INTERKONEKSI PLTMH (APLIKASI INTERKONEKSI PLTMH DURIAN TIMBARAU PASAMAN BARAT. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.
Text
21. NADIO1410017111056 COVER.pdf Download (129kB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 ABSTRAK.pdf Download (87kB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 BAB I.pdf Download (117kB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (298kB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (16MB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 BAB V.pdf Download (93kB) |
|
Text
21. NADIO1410017111056 DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (99kB) |
Abstract
PLTMH mempunyai kapasitas yang terbatas, untuk memenuhi kebutuhan beban maka dilakukan interkoneksi pembangkit listrik tenaga mikrohidro (PLTMH). keandalan dan kemampuan sistem tenaga listrik dalam suatu jaringan tergantung pada sistem pengaman yang digunakan. Oleh sebab itu dalam perencanaan suatu sistem tenaga listrik, kondisi gangguan yang mungkin terjadi pada sistem perlu dipertimbangkan melalui analisis gangguan hubung singkat. Gangguan hubung singkat merupakansalah satu gangguan yang sering timbul, baik itu gangguan satu phasa ketanah, dua phasa, dua phasa ketanah, dan antar phasa. Demi keamanan pembangkit dan beban dari gangguan maka dilakukan koordinasi relay proteksi Over Current Relay (OCR)yang bekerja pada saatterjadinya gangguan hubung singkat sehingga berdampak pada kenaikan arus dan Ground Fault Relay (GFR)yang bekerja pada saat terjadinya ketidakseimbangan arus atau terjadi gangguan hubung singkat ketanah.Untuk mensimulasikan arus gangguan hubung singkat pada sistem kelistrikan PLTMH menggunakan ETAP.Dari hasil perhitungan arus gangguan hubung singkat, arus gangguan hubung singkat terbesar terjadi pada PLTMH Patagak dan PLTMH Rimbo Batu dengan kapasitas daya masing-masing 60 dan 30 kW, dan beban yang terpasang 57,2 dan 20,2 kVA, arus gangguan hubung singkat yang terjadi sebesar 1904,76 A. Sedangkan arus gangguan hubung singkat yang terkecil terjadi pada PLTMH IMPP dengan kapasitas daya sebesar 20 kW dan beban yang terpasang 18,9 kVA, besar arus gangguan hubung singkat yang terjadi sebesar 327,86 A. nilai setting arus pada setiap masing-masing PLTMH diperoleh hasil yang berbeda. Nilai setting arus terbesar untuk proteksi relay OCR yaitu pada pembangkit Kampung Sejati dengan setting arus sebesar 4,95 A dengan waktu kerja relay 0,83 s. Sedangkan nilai setting arus terbesar untuk proteksi relay GFR terdapat pada pembangkit OMPP yaitu sebesar 0,97 A dengan waktu kerja relay 1,02 s. Kata Kunci : Interkoneksi, Gangguan Hubung Singkat, koordinasi, OCR dan GFR, ETAP 12.6.
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering |
Divisions: | Fakultas Teknologi Industri > Teknik Elektro |
Depositing User: | Erlya Wahyuni |
Date Deposited: | 17 Mar 2021 06:51 |
Last Modified: | 17 Mar 2021 06:51 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/3155 |
Actions (login required)
View Item |