BAMBANG, IRAWAN and Yetty, Morelent and Diana, Chitra Hasan (2021) PENGARUH EUFEMISME DAN DISFEMISME BAHASA MELAYU RIAU DIALEK KAMPAR TERHADAP KESANTUNAN BERBAHASA MASYARAKAT KAMPAR. Masters thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.
Text
abstrak.pdf Download (458kB) |
|
Text
bab i.pdf Download (677kB) |
|
Text
bab ii-iv.pdf Restricted to Registered users only Download (886kB) |
|
Text
bab v.pdf Download (194kB) |
|
Text
cover.pdf Download (462kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (864kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (298kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan bentuk dan fungsi eufemisme, bentuk dan fungsi disfemisme, dan pengaruhnya terhadap kesantunan berbahasa masyarakat Kampar. Teori yang digunakan untuk menganalisis eufemisme dan disfemisme adalah teori Sutana, Deng, dan Kurniawati. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian ini adalah masyarakat asli penutur bahasa Melayu Riau dialek Kampar di Desa Kampung Panjang Kecamatan Kampar Utara. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui metode observasi, wawancara, sadap rekam, dokumentasi dan teknik catat. Hasil penelitian ini menunjukkan eufemisme dan disfemisme bahasa Melayu Riau dialek Kampar dituturkan dalam bentuk kata, frasa, dan ungkapan. Dalam bahasa Melayu Riau dialek Kampar di Desa Kampung Panjang, penggunaan disfemisme lebih banyak dituturkan masyarakat Kampar daripada penggunaan eufemisme. Hal ini dikarenakan rendahnya tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang kesantunan berbahasa, adanya hubungan sosial yang kurang baik dengan mitra tuturnya, adanya rasa keakraban atau kedekatan secara psikologis dalam bergaul sehingga tidak ada batasan dalam menuturkan perkataan yang kasar. Fungsi eufemisme yang ditemukan dalam penelitian ini, yaitu sarana menghaluskan ucapan, sarana menghindari tabu, dan penyembunyian kebenaran. Kemudian, fungsi disfemisme, yaitu sebagai ungkapan rasa marah, sarana mengkritik, sarana menyindir, sarana menghina, dan menyatakan hal tabu atau vulgar. Bentuk eufemisme memberikan pengaruh terhadap kesantunan berbahasa karena penutur memperhalus tuturannya, sebaliknya bentuk disfemisme memberikan pengaruh terhadap ketidaksantunan berbahasa karena penutur mengasarkan tuturannya. Berdasarkan fenomena penggunaan eufemisme dan disfemisme yang terjadi di Desa Kp. Panjang, maka dapat disimpulkan bahwa masyarakat Kampar lebih sering menggunakan tuturan disfemisme daripada eufemisme dalam kehidupan sehari-harinya. Kata kunci: eufemisme, disfemisme, kesantunan berbahasa masyarakat Kampar
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Hermanto Hermanto |
Date Deposited: | 03 May 2021 06:45 |
Last Modified: | 11 Jun 2021 04:10 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/3600 |
Actions (login required)
View Item |