ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH KAJANG PADATI DI PADANG STUDI BENTUK, FUNGSI DAN ELEMEN

Dhasmayzal, Dhasmayzal and Sudirman, Is and Jonny, Wongso (2021) ARSITEKTUR TRADISIONAL RUMAH KAJANG PADATI DI PADANG STUDI BENTUK, FUNGSI DAN ELEMEN. Masters thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
abstrak.pdf

Download (146kB)
[img] Text
bab i.pdf

Download (125kB)
[img] Text
bab vi.pdf

Download (167kB)
[img] Text
bab ii-v.pdf
Restricted to Registered users only

Download (10MB)
[img] Text
cover.pdf

Download (248kB)
[img] Text
DAFTAR PUSTAKA.pdf

Download (15kB)
[img] Text
lampiran.pdf

Download (9MB)

Abstract

Sebagai daerah rantau dan bagian dari Minangkabau perwujudan rumah tradisional Padang sangat berbeda bentuknya dengan rumah tradisional Minangkabau didaerah asal (darek). Kekhasan rumah tradisional Minangkabau adalah pada bentuk atapnya yang disebut “gonjong”, sebaliknya pada rumah tradisional Padang disebut Kajang Padati karena bentuk atapnya seperti “Kajang Padati”. Walaupun ada kemiripannya elemen-elemen arsitekturnya dengan rumah tradisional pesisir dan Melayu, namun secara keseluruhan mempunyai kekhasan tersendiri. Penelitian rumah “Kajang Padati” ini dilihat dari fungsi, bentuk, pola ruang, ornamen dan elemen lainnya. Dari sebelas kecamatan yang ada di kota Padang ternyata bangunan jenis ini hanya masih ada di delapan kecamatan, secara fisik masih memiliki kondisi yang baik. Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah eksploratif dengan analisis kualitatif, berdasarkan pada usaha membangun suatu gambaran yang kompleks dan menyeluruh (holistik), dibentuk dengan kata-kata atau deskripsi, dengan melaporkan pandangan-pandangan rinci dari informan, dilakukan dalam setting yang alamiah. Dari hasil literatur diperkirakan munculnya bangunan seperti ini sekitar abad ke 17 sewaktu Aceh menguasai pesisir Minangkabau. Ornamen dan elemen bangunan banyak perbedaannya dengan bangunan tradisional di darek. Hampir semua bangunan yang diteliti bukanlah di bangun pada zaman penguasaan Aceh atas Padang, tetapi dibangun pada zaman penjajahan Belanda (37 bh) atau 92,5 %. Hanya 3 bangunan yang dibangun saat revolusi fisik dan zaman kemerdekaan. Walaupun berbeda dengan bangunan darek, “Rumah Gadang Kajang Padati” fungsinya sama sebagai jati diri suku dan kaum yang menggunakannya serta menunjukan bahwa mereka bahagian dari budaya Minangkabau. Kata kunci : Arsitektur Tradisional, “Kajang Padati”, Bentuk dan Fungsi, Elemen Arsitektur, dan Material

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Program Pascasarjana > Arsitektur
Depositing User: Hermanto Hermanto
Date Deposited: 07 May 2021 02:34
Last Modified: 11 Jun 2021 07:21
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/3695

Actions (login required)

View Item View Item