ANALISIS DETERMINAN PRODUKSI TAMBAK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT

Vindu, Widya Aswara and Abdullah, Munzir and Mas, Eriza (2021) ANALISIS DETERMINAN PRODUKSI TAMBAK PEMBESARAN UDANG VANAME (Litopenaeus vannamei) DI KABUPATEN PADANG PARIAMAN, SUMATERA BARAT. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.

	Text Cover VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (299kB)
	Text Abstrak VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (51kB)
	Text BAB I VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (117kB)
	Text BAB II - IV VINDU WIDYA ASWARA.pdf Restricted to Registered users only Download (873kB)
	Text BAB V VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (187kB)
	Text Daftar Pustaka VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (124kB)
	Text Lampiran VINDU WIDYA ASWARA.pdf Download (1MB)

Abstract

VINDU WIDYA ASWARA 16100161110103 “Analisis Determinan Produksi Tambak Pembesaran Udang Vaname (Litopenaeus vannamei) Di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat” dibawah bimbingan bapak Dr. Ir. Abdullah Munzir, M.Si dan bapak Ir. Mas Eriza, M.P. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis determinan produksi dan seberapa besar pengaruh determinan produksi terhadap produksi udang Vaname di Kabupaten Padang Pariaman. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September sampai November 2020 di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dan observasi lapangan. Data hasil penelitian ditabulasikan dalam Microsoft excel kemudian dilakukan uji asumsi klasik, regresi linear berganda, uji F, uji t dan koefisien determinasi dengan bantuan SPSS dan dianalisis secara deskriptif kuantitatif.. Hasil uji F menunjukkan bahwa semua faktor produksi merupakan determinan yang berpengaruh signifikan terhadap produksi udang Vaname secara bersamaan. Dari uji t terlihat bahwa hanya faktor pengalaman dan pakan yang berpengaruh signifikan terhadap produksi udang Vaname di kabupaten Padang Pariaman. Uji koefisien determinasi terlihat bahwa nilai R square sebesar 0,97 artinya faktor determinan menyumbang sebesar 97 persen terhadap produksi. Dari hasil observasi lapangan terlihat bahwa pengelola tambak menggunakan kincir lebih banyak dengan menggunakan teknologi bioflok dibandingkan tanpa teknologi bioflok.

Actions (login required)

View Item