STRATEGI PELESTARIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG

Ibnu, Okta Dianda and I Nengah, Tela and Jonny, Wongso (2021) STRATEGI PELESTARIAN BANGUNAN CAGAR BUDAYA DI KOTA PADANG. Masters thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
Cover, Lembar pengesahan dan persetujuan, Abstrak, Daftar isi.pdf

Download (1MB)
[img] Text
09. BAB I Pendahuluan baru.pdf

Download (207kB)
[img] Text
14. Bab VI kesimpulan dan rekomendasi.pdf

Download (190kB)
[img] Text
Fulltext Tesis Ibnu Okta Dianda 1910018322007.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (8MB)

Abstract

Kota Padang adalah wilayah yang terletak di pesisir pantai Sumatera Barat dan juga merupakan ibu kota dari provinsi Sumatera Barat dan berbatasan dengan Samudra Hindia. Sesuai dengan Badan Pusat Statistik kota padang pada 2017, kota padang mempunyai penduduk berjumlah 927.168 jiwa. Kota Padang memiliki karakteristik ruang perkotaan yang menghadap Samudera Hindia dan dikelilingi oleh jajaran Pegunungan Bukit Barisan. Dari sisi arsitektur, bangunan yang ada di kota Padang saat ini berada dalam transformasi penemuan kembali tradisi dalam bentuk ekspresi arsitektur modern tetapi tradisional. Mulai dari hilir Batang Arau menuju Muara Pantai Padang terdapat beberapa bangunan tua dengan ciri arsitektur Eropa yang disesuaikan dengan gaya model untuk daerah tropis antaranya NHM (Nederlansche Handels-Maatschappij), Padangsche Spaarbank, De Javansche Bank, dan NV Internatio yang didirikan sebelum 1920. Sekarang bangunan-bangunan cagar budaya ini sudah banyak yang di robohkan dan di ganti dengan bangunan baru dan fungsi yang baru juga. Jadi perlu di bahas tentang bagaimana karakter visual bangunan cagar budaya di kota Padang, bagaimana strategi pelestarian untuk mempertahankan karakteristik bangunan, dan menentukan arahan pelestarian bangunan cagar budaya di kota Padang. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis kualitatif, dengan metode pendekatan rasionalistik. Lokasi penelitian ini berada di kota Padang. Metode pendekatan menurut Lee H. Nelson yaitu mengidentifikasi aspek visual secara keseluruhan, mengidentifikasi aspek visual pada jarak dekat, dan mengidentifikasi aspek ruang dalam, fitur dan sentuhan akhir digunakan sebagai kriteria dalam menentukan bangunan mana saja yang akan di analisis karena di kota Padang terdapat banyak bangunan cagar budaya. Kajian tesis ini menyimpul bahwa Karakter visual dari tiga bangunan cagar budaya yang terpilih yaitu bangunan Masjid Muhammadan, bangunan Eks Spaarbank (Eks Beautik Hotel), bangunan Museum Bank Indonesia memiliki karakter masing-masing dan bentuk fisik bangunan yang berbeda-beda. Tiga pendekatan menurut Lee H. Nelson dalam mengidentifikasi karakter arsitektur dijadikan sebagai acuan untuk mencari score penilaian bangunan yang akan dipilih untuk di analisis. Adapun tiga point ini yaitu mengidentifikasi aspek visual secara keseluruhan, mengidentifikasi aspek visual pada jarak dekat, dan mengidentifikasi aspek ruang dalam, fitur dan sentuhan akhir. Pelestarian ketiga bangunan yang sudah terpilih ini bertujuan untuk melindungi dan menjaga bangunan agar bangunan terjaga dan terawat kondisi karakter dari masing-masing bangunan. Ada tiga strategi yang bisa diterapkan pada tiga bangunan yang sudah terpilih sebelumnya yaitu preservasi, restorasi dan rehabilitasi.

Item Type: Thesis (Masters)
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture
Divisions: Program Pascasarjana > Arsitektur
Depositing User: Arsitektur Magister
Date Deposited: 26 Aug 2021 02:27
Last Modified: 26 Aug 2021 02:27
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/4780

Actions (login required)

View Item View Item