anggun, yuliantika and Yusra, Yusra (2021) PENGARUH LAMA PEREBUSAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp.) TERHADAP MUTU PETIS. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.
Text
1 (Cover- Daftar Lampiran).pdf Download (6MB) |
|
Text
2 (Pendahuluan).pdf Download (568kB) |
|
Text
3(Penutup).pdf Download (66kB) |
|
Text
4 (Daftar Pustaka).pdf Download (822kB) |
|
Text
5 (Skripsi Full Text.pdf Restricted to Repository staff only Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
ANGGUN YULIANTIKA, NPM : 1710016211015, PENGARUH LAMA PEREBUSAN CANGKANG RAJUNGAN (Portunus sp) TERHADAP MUTU PETIS. Dibimbing oleh Dr. Ir. YUSRA, M.Si. Penelitian ini bertujuan untuk memanfaatkan limbah cair Rajungan sekaligus menciptakan produk-produk baru hasil pemanfaatan limbah cair tersebut. Diharapkan dengan pemanfaatan limbah cair Rajungan ini akan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan adanya kesempatan kerja baru. Diharapkan dengan adanya penelitian ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan menjadi salah satu acuan agar tidak membuang limbah Rajungan dan membuat suatu hasil pengolahan produk perikanan dan memanfaatkan hasil tersebut. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan 3 perlakuan, P1 lama perebusan selama 5 jam, P2 lama perebusan selama 6 jam, dan P3 lama perebusan selama 7 jam. Dimana data yang didapatkan dari hasil uji Krusal wallis dan uji kimiawi, penelitian ini menggunakan dua parameter yaitu uji organoleptik dan uji proksimat. Pengujian organoleptik merupakan cara pengujian menggunakan indera manusia sebagai alat utama untuk menilai mutu produk. Pada parameter warna menunjukkan bahwa organoleptik petis pada P1 warnamya lebih cerah dibanding petis pada P2 dan P3. Organoleptik petis pada P3 lebih mengental dari pada petis pada P1 dan P2 perlakuan P2 dan P3 memiliki skor yang sama yaitu 5 dengan kategori agak cerah sedangkan P1 memiliki skor 4 dengan kategori netral. Uji statistik Kruskal Wallis pada lampiran 3 menunjukkan bahwa lama perebusan tidak berpengaruh signifikan terhadap warna petis (P>0,05), dengan nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Pada parameter aroma bahwa perlakuan P1, P2 dan P3 memiliki skor yang sama yaitu 5 dengan kategori agak suka. Uji statistik Kruskal Wallis pada lampiran 3 menunjukkan bahwa lama perebusan tidak berpengaruh signifikan terhadap aroma petis (P>0,05), dengan nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Pada parameter rasa bahwa perlakuan P1, P2 dan P3 memiliki skor yang sama yaitu 5 dengan kategori agak suka. Uji statistik Kruskal wallis pada lampiran 3 menunjukkan bahwa lama perebusan tidak berpengaruh signifikan terhadap aroma petis (P>0,05), dengan nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Pada parameter tekstur bahwa perlakuan P1, P2 dan P3 memiliki skor yang sama yaitu 5 dengan kategori agak suka. Uji statistik Kruskal wallis pada lampiran 3 menunjukkan bahwa lama perebusan tidak berpengaruh signifikan terhadap aroma petis (P>0,05), dengan nilai Asymp. Sig lebih besar dari 0,05. Analisis kimia petis yang menggunakan metode proksimat terdiri dari air, abu, protein kasar, lemak kasar dan karbohidrat. Pada parameter kadar air dilihat bahwa kadar air petis Rajungan berkisar 80,60(%)-84,97(%). Kadar air tertinggi terdapat pada perlakuan lama perebusan 5 jam (P1) dan kadar air terendah terdapat pada petis dengan perebusan Rajungan 7 jam (P3). Pada parameter abu bahwa kadar abu petis Rajungan berkisar 1,13%-2,02%. Kadar abu tertinggi terdapat pada perlakuan lama perebusan 7 jam (P3) dan kadar abu terendah terdapat pada petis dengan lama perebusan 5 jam (P1). Pada parameter protein bahwa kadar protein petis Rajungan berkisar 1,14%-1,33%. Kadar protein tertinggi terdapat pada perlakuan lama perebusan 6 jam (P2) dan kadar protein terendah terdapat pada petis dengan lama perebusan 5 jam (P1). Pada parameter lemak bahwa kadar lemak petis cangkang kepiting berkisar 0,39%-0,79%. Kadar lemak tertinggi terdapat pada perlakuan lama perebusan 7 jam (P3) dan kadar lemak terendah terdapat pada petis dengan lama perebusan 5 jam (P1). Pada parameter karohidrat bahwa karbohidrat petis Rajungan berkisar 12,37%-15,42%. Karbohidrat tertinggi terdapat terdapat pada perlakuan lama perebusan 7 jam (P3) dan karbohidrat terendah terdapat pada petis dengan lama perebusan 5 jam (P1).
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | S Agriculture > SH Aquaculture. Fisheries. Angling |
Divisions: | Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan > Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan |
Depositing User: | PSP FPIK |
Date Deposited: | 26 Aug 2021 07:07 |
Last Modified: | 26 Aug 2021 07:07 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/5268 |
Actions (login required)
View Item |