Kajian Kelayakan Penyambuangan (Power of Connection) Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) 9,8 MW Palangai Hulu Kabupaten Pesisir Selatan

Hidayat, Dayat and Saiful Jamaan, Saiful and Daby Embang, Dany Kajian Kelayakan Penyambuangan (Power of Connection) Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hydro (PLTM) 9,8 MW Palangai Hulu Kabupaten Pesisir Selatan. Project Report. UNIVERSITAS BUNG HATTA.

[img] Text
Laporan Penelitian POC PLTM Palangai Hulu.pdf

Download (4MB)

Abstract

Pusat Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) Palangai Hulu berdasarkan hasil feasibility study yang telah dilakukan oleh PT. Modulatama Inti Kreasi, berkapasitas terpasang 9.8 MW (2 x 4,9 MW), dengan Capacity Factor (CF) 61%. Lokasi PLTM di daerah Balai Selasa Kecamatan Ranah Pesisir Kabupaten Pesisir Selatan. PT. Dempo Sumber Energi (DSE) sebagai pengembang PLTM Palangai Hulu akan melakukan kontrak penjualan energi listrik dengan Perusahaan Listrik Negara PT. PLN (Persero) (PLN) selaku perusahaan yang ditunjuk pemerintah untuk membeli energi listrik dari pengembang Pusat Listrik Energi Baru dan Terbarukan (PLT EBT) umumnya, khususnya PLTM. Kajian ini dilakukan untuk memenuhi aspek legal, aspek teknis dan aspek ekonomi dari pambangunan sebuah PLTM. Dari aspek legal kegiatan ini merupakan salah satu syarat yang harus dilakukan sebelum penandatanganan Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PjBL) antara DSE dengan PLN sesuai Keputusan Direksi PLN No. 0357 tahun 2014 dan aspek teknis diantaranya menganalisa dampak operasi sistem distribusi (Impact Operation distribution System Analysis) dengan tersambungnya PLTM ke sistem distribusi PLN, sementara aspek ekonomi adalah untuk menganalisa seberapa besar energi PLTM dapat diserap oleh PLN. Yang pada akhirnya menggambarkan kondisi kelayakan secara finansial (Sensitivity Analysis). Setelah dilakukan Kajian Kelayakan Sanbungan dan Analisa Aliran Daya disimpulkan hal-hal sebagai berikut (1) Dari aspek legal, proses pembangunan PLTM Palangai Hulu layak untuk masuk kepada proses berikutnya yaitu penandatanganan kontrak jual beli tenaga listrik (PjBL), karena telah memenuhi syarat-syarat yang diatur pada Kepmen ESDM No 12 dan No 22 tahun 2014 serta keputusan Direksi PLN No. 0357 tahun 2014. (2) Secara teknis, tidak terdapat dampak operasi sistem distribusi PLN setelah PLTM Palangai Hulu tersambung ke sistem kelistrikan PLN Rayon Balai Selasa. (3) Point of Connection (POC) sebagai titik transaksi penjualan energi listrik oleh DSE kepada PLN yang paling ekonomis adalah di Gardu Hubung GH PLN Rayon Balai Selasa (4) Energi yang dibangkitkan oleh PLTM Palangai Hulu dapat diserap rata-rata 96,4% (52.68 GWh) mulai tahun 2018 (4) Biaya SUTM dan POC equipment adalah sebesar Rp. 11.577.000.000,-(5) Untuk Sensitivity Analysis, diperlukan rencana pola operasi PLTM yang lebih rinci dan karakteristik turbin serta harga mesin dari penyedia.

Item Type: Monograph (Project Report)
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering
Divisions: Fakultas Teknologi Industri > Teknik Rekayasa Komputer dan Jaringan
Depositing User: Hidayat UBH
Date Deposited: 30 Dec 2021 17:13
Last Modified: 30 Dec 2021 17:13
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/7058

Actions (login required)

View Item View Item