KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU ANAK KELUARGA BERPENDIDIKAN TINGGI DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF DI NAGARI AMPALU KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN

Lili, Gustia Permata Sari and MARSIS, MARSIS and Romi, Isnanda (2018) KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU ANAK KELUARGA BERPENDIDIKAN TINGGI DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF DI NAGARI AMPALU KECAMATAN SUTERA KABUPATEN PESISIR SELATAN. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

[img] Text
COVER.pdf

Download (296kB)
[img] Text
SKRIPSI.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (1MB)

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa Minangkabau dalam tindak tutur direktif anak keluarga berpendidikan tinggi kepada masyarakat di Nagari Ampalu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Teori yang digunakan adalah pendapat Leech (dalam Chaer, 2010) tentang teori kesantunan berbahasa, yang terdiri atas enam maksim. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Sumber data dalam penelitian ini adalah informan yang terdiri dari 4 keluarga yang berpendidikan tinggi. Datanya berupa kalimat tuturan anak keluarga pendidikan tinggi terhadap masyarakat dalam aspek tindak tutur direktif di Nagari Ampalu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan. Hasil penelitian ini ditemukan bahwa terdapat 5 bentuk tindak tutur direktif anak keluarga berpendidikan tinggi di Nagari Ampalu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan, yaitu tindak tutur menyarankan, memohon, menyuruh, menasehati dan menantang. dalam menganalisis kesantunannya digunakan prinsip kesantunan menurut Chaer (2010:56-62) yang terbagi atas enam maksim yaitu; maksim kebijaksanaan, maksim kecocokan, maksim kemurahan, maksim kerendahan hati, maksim penerimaan dan maksim kesimpatian. Ditemukan bahwa tindak tutur anak keluarga berpendidikan tinggi di Nagari Ampalu Kecamatan Sutera Kabupaten Pesisir Selatan pada masyarakat tergolong kurang santun dan ada yang santun dalam berbahasa Minangkabau anak keluarga berpendidikan tinggi. Dari lima bentuk tindak tutur yang diamati, tindak tutur menyarankan13 data, tindak tutur menantang sebanyak 8 data, tindak tutur memohon sebanyak 6 data, tindak tutur menyuruh sebanyak 4 data dan tindak tutur menasehati 8 data. Hal ini karena kurang pengetahuan dan pemahaman dari keluarga sendiri. Namun, di dalam pendidikan karakter sudah didapatkan oleh anak keluarga berpendidikan tinggi, karena disebabkan oleh faktor lingkungan sekitar yang sangat mempengaruhi bahasa dan latar belakang keluarga berpendidikan rendah. Kata kunci : Kesantunan, tindak tutur, direktif

Item Type: Thesis (Diploma)
Subjects: L Education > L Education (General)
Divisions: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia
Depositing User: Erlya Wahyuni
Date Deposited: 12 Jul 2023 03:10
Last Modified: 12 Jul 2023 03:10
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/14056

Actions (login required)

View Item View Item