Pujiati, Pujiati and Yetty, Morelent and Ineng, Naini (2021) Prinsip Kerjasama dalam Tindak Tutur Sinetron Dunia Terbalik di Stasiun Televisi RCTI. Masters thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.
Text
abstrak.pdf Download (94kB) |
|
Text
bab i.pdf Download (160kB) |
|
Text
bab ii-iv.pdf Restricted to Registered users only Download (435kB) |
|
Text
bab v.pdf Download (115kB) |
|
Text
cover.pdf Download (206kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (96kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (228kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan gambaran bentuk jenis tindak tutur ilokusi dan gambaran prinsip kerja sama pada tuturan sinetron Dunia Terbalik yang disutradarai oleh Jonggi Sihombing. Teori yang digunakan tentang tindak tutur adalah Rohmadi (2010), Hermaji (2016), dan Nadar (2009). Teori prinsip kerja sama adalah Rahardi (2005), Rohmadi (2010), dan Hermaji (2016). Jenis penelitian adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif, sedangkan objek penelitian adalah seluruh tuturan sinetron Dunia Terbalik yang ditayangkan di RCTI yang mengandung bentuk dan jenis tindak tutur dan prinsip kerja sama. Hasil penelitian ini menemukan lima bentuk jenis tindak tutur: (1) repsentatif dengan jenis menyatakan 53 data, melaporkan 25 data, menunjukkan 6, dan menyebutkan 72 data; (2) direktif dengan jenis menyuruh 24 data, memohon 2 data, menuntut 3 data, menyarankan 11 data, dan menantang 1 data; (3) ekspresif dengan jenis memuji 9 data, mengucapkan terima kasih 7 data, mengkritik 22 data, dan mengeluh 17 data; (4) komisif dengan jenis berjanji 1 data; dan (5) deklarasi dengan jenis memutuskan 6 data, melarang 4 data, mengizinkan 3 data dan memberi maaf 1 data. Prinsip kerja sama terbagi 2, yaitu: (1) maksim yang dipatuhi ditemukan keseluruhan maksim yaitu maksim kuantitas 29 data, maksim kualitas 21 data, maksim relevansi 13 data dan maksim pelaksanaan 16 data; (2) maksim yang tidak dipatuhi, yaitu maksim kuantitas 37 data, maksim kualitas 30 data, maksim relevansi 11 data, dan maksim pelaksanaan 13 data. Hasil penelitian pemain sinetron Dunia Terbalik menggunakan kelima jenis tindak tutur ilokusi karena sangat diperlukan untuk menyampaikan informasi kepada penonton. Bentuk jenis tindak tutur ilokusi yang paling dominan adalah representatif “menyebutkan” karena di dalam sinetron Dunia Terbalik pemain lebih dominan bertutur sesuai dengan kenyataan yang ada, dan menyampaikan informasi secara menyebutkan kepada lawan tutur. Prinsip kerja sama yang paling dominan adalah prinsip kerja sama yang tidak dipatuhi yaitu pelanggaran “maksim kuantitas”. Pelanggaran prinsip kerja sama tersebut bertujuan untuk menghibur dan memberikan kelucuan kepada penonton agar tidak bosan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa jenis tindak tutur yang banyak digunakan adalah representatif “menyebutkan” dan “menyatakan” dan prinsip kerjasama yang sering digunakan adalah prinsip kerja sama yang tidak dipatuhi yaitu “maksim kuantitas” tujuannya adalah untuk menggelitik dan menghibur penonton supaya tidak bosan mendengarkan tuturan para tokoh sinetro Dunia Terbalik. Kata Kunci : Prinsip kerjasama, tindak tutur, sinetron Dunia Terbalik.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Hermanto Hermanto |
Date Deposited: | 11 May 2021 02:13 |
Last Modified: | 11 Jun 2021 07:54 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/3774 |
Actions (login required)
View Item |