SAPRAN, SAPRAN and Marsis, Marsis and Yetty, Morelent (2021) PENERAPAN PRINSIP KESANTUNAN DAN PRINSIP KERJASAMA PADA PROSES BELAJAR MENGAJAR BERBAHASA INDONESIA SISWA KELAS VIII SMP IT KHALID BIN WALID PASIR PENGARAIAN KABUPATEN ROKAN HULU PROVINSI RIAU. Masters thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.
Text
abstrak.pdf Download (87kB) |
|
Text
bab i.pdf Download (30kB) |
|
Text
bab v.pdf Download (19kB) |
|
Text
bab ii-iv.pdf Restricted to Registered users only Download (780kB) |
|
Text
cover.pdf Download (150kB) |
|
Text
daftar pustaka.pdf Download (97kB) |
|
Text
lampiran.pdf Download (924kB) |
Abstract
Sekolah memiliki andil dalam membentuk kesantunan berbahasa siswa karena siswa lebih banyak menghabiskan waktunya di sekolah. Di sekolah, gurulah yang berperan penting dalam membentuk kesantunan berbahasa siswanya. Agar siswa bisa santun berbahasa, tentu terlebih dahulu guru sebagai contoh juga harus santun dalam berbahasa. Kesantunan berbahasa guru diduga dapat meredam situasi yang kurang nyaman saat terjadi permasalahan yang berarti pada siswa. Bahasa yang santun diduga dapat meredam amarah dan rasa kecewa guru pada siswa, dan dapat membuat situasi tetap terkendali. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa dan prinsip kerja sama dalam tuturan siswa kelas VIII di SMP Islam Terpadu Khalid bin Walid Pasirpengaraian Kabupaten Rokan Hulu. Teori yang digunakan adalah: teori kesantunan berbahasa yang dikemukakan oleh Leech (1993), dan teori Kerja Sama yang dikemukakan oleh Grice (1975). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, sedangkan subjek penelitiannya adalah siswa kelas VIII SMP Islam Terpadu Khaid bin Walid Pasirpengaraian Rokan Hulu. Hasil penelitian ini menunjukkan hal-hal sebagai berikut. Pertama, siswa SMP Islam Terpadu kelas VIII Khalid Bin Walid lebih banyak menyampaikan tuturan yang santun yaitu, sebanyak 100 tuturan. Sedangkan yang kurang santun sebanyak 17 tuturan. Hal ini menunjukkan bahwa siswa lebih dominan menerapkan prinsip kesantunan dalam berbahasa pada saat proses belajar_mengajar. Kedua, berdasarkan hasil penelitian terhadap Siswa SMP Islam Terpadu Kelas VIII Khalid Bin Walid Pasirpengaraian ditemukan 53 tuturan yang mematuhi prinsip kerja sama dan 18 tuturan yang melanggar prinsip kerja sama. Hal ini menunjukkan bahwa siswa SMP Islam Terpadu kelas VIII Khalid Bin Walid lebih dominan menerapkan prinsip kerja sama pada saat proses belajar_mengajar di kelas. Meskipun, dalam penelitian ini ada beberapa tuturan siswa yang tidak memenuhi prinsip kesantunan dan prinsip kerja sama, komunikasi siswa tetap jalan. Hanya saja komunikasi siswa kurang santun dan agak terbentur pada sisi saling memahami. Kata Kunci: prinsip kesantunan, prinsip kerja sama, siswa
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Program Pascasarjana > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Hermanto Hermanto |
Date Deposited: | 11 May 2021 02:15 |
Last Modified: | 11 Jun 2021 07:55 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/3775 |
Actions (login required)
View Item |