Pengukuran Kinerja Usaha Perusahaan Jasa Transportasi Travel Batusangkar-Padang Menggunakan Metode Perfomance Prism (Studi Kasus di ADR Travel)

Tumorang, Vero Nika BR and Kholidasari, Inna (2022) Pengukuran Kinerja Usaha Perusahaan Jasa Transportasi Travel Batusangkar-Padang Menggunakan Metode Perfomance Prism (Studi Kasus di ADR Travel). Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.

	Text COVER-DAFTAR ISI.pdf Download (539kB)
	Text BAB PENDAHULUAN.pdf Download (164kB)
	Text BAB KESIMPULAN DAN SARAN DAN DAFTAR PUSTAKA.pdf Download (32kB)
	Text FULL TEXT.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB)

Abstract

ADR travel merupakan perusahaan yang bergerak di bidang transportasi yang beralamatkan di Jl. Ahmad Yani No. 37 Sigarungguang, Kota Batusangkar. Selain menerima penumpang, ADR travel juga menerima pengiriman barang. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2008 di Batusangkar, dengan rute perjalanan Pekanbaru-Batusangkar, Padang-Batusangkar dan juga sebaliknya. Permasalahan yang terjadi pada ADR Travel ini sendiri adalah waktu tunggu yang membuat konsumen merasa kurang puas. Perusahaan dapat mengurangi terjadinya permasalahan ini dengan memperbaiki perfomance armada dengan evaluasi dan menerapkan standar mutu tertentu atau juga mengambil sampel kepuasan pada konsumen ditiap bulannya dengan penggunaan metode Perfomance Prism. Untuk mengetahui gambaran perfomance pada Perusahaan ADR travel dengan menggunakan Metode Perfomance Prism. Mengidentifikasi perspektif dari berbagai aspek (stakeholder satisfaction, strategy, process, capabilities dan stakeholder contribution) yang memiliki pengaruh dominan pada perfomance perusahaan ADR Travel. Memberikan perbaikan untuk perusahaan dengan menggunakan KPI. dengan jenis penelitian studi kasus. Subjek penelitian adalah perfomance kerja perusahaan ADR Travel tiap harinya dengan objek penelitian para stakeholder pada ADR Travel. Kuesioner terbuka digunakan untuk mengidentifikasi 5 perspektif yang ada pada metode Perfomance Prism (stakeholder satisfaction, stategy, process, capabilities dan stakeholder contribution) dengan 5 pertanyaan kunci. Kuesioner terbuka ini sendiri adalah pendapat dari pemilik/owner, karyawan dan juga konsumen. Kuesioner Analytical Hierarchy Process (AHP) digunakan untuk menentukan komponen bobot Key Perfomance Indicator (KPI) yang terdiri dari 5 perspektif metode Perfomance Prism. Dapat diketahui bahwa stakeholder pemilik memiliki KPI dengan bobot tertinggi yaitu pada KPI O2 (Meningkatkan kualitas keryawan) dengan nilai 0,092, pada stakeholder karyawan KPI yang memiliki bobot tertinggi yaitu pada KPI K5 (Kebijakan perusahaan yang jelas) dengan nilai 0,041 dan pada stakeholder pelanggan KPI dengan bobot tertinggi yaitu pada KPI P1 (Penyelesaian produk tepat waktu) dengan nilai 0,189. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa setiap stakeholder memiliki satu KPI yang perlu dilakukan perbaikan untuk dapat menghasilkan kinerja yang lebih baik.

Actions (login required)

View Item