MISCHIEVOUS BEHAVIOR OF TANISHI AND RABBIT: EARLY LITERACY THROUGH CHILDREN’S FOLKTALES PERILAKU CERDIK TANISHI DAN RABBIT: LITERASI DINI DONGENG ANAK

Tienn, Immerry and Femmy, Dahlan and EDUARDUS, AGUSLI (2023) MISCHIEVOUS BEHAVIOR OF TANISHI AND RABBIT: EARLY LITERACY THROUGH CHILDREN’S FOLKTALES PERILAKU CERDIK TANISHI DAN RABBIT: LITERASI DINI DONGENG ANAK. MISCHIEVOUS BEHAVIOR OF TANISHI AND RABBIT: EARLY LITERACY THROUGH CHILDREN’S FOLKTALES PERILAKU CERDIK TANISHI DAN RABBIT: LITERASI DINI DONGENG ANAK.

[img] Text
Tanishi and Rabbit.pdf

Download (1MB)

Abstract

MISCHIEVOUS BEHAVIOR OF TANISHI AND RABBIT: EARLY LITERACY THROUGH CHILDREN’S FOLKTALES PERILAKU CERDIK TANISHI DAN RABBIT: LITERASI DINI DONGENG ANAK Tienn Immerry 1) , Femmy Dahlan 2) , Eduardus Agusli 3) 1, 3 Prodi Sastra Jepang Universitas Bung Hatta, Padang, Indonesia 2 Prodi Sastra Inggris Universitas Bung Hatta, Padang, Indonesia corresponding author: femmydahlan@bunghatta.ac.id Abstract Children's early literacy experiences commence with parents' habit of reading stories to children and showing pictures and letters accompanying stories. The researchers were interested in two children's folktales that portray a mischievous small-sized animal character who outwits big-sized animal characters. The Japanese folktale, Tanuki to Tanishi, tells about tanuki (raccoon) and tanishi (conch). The American folktale, The Rabbit and The Wolf, tells about a rabbit and a wolf. The two folktales were analyzed utilizing a pragmatic approach to reveal the functions of folklore identified by Dundes. A qualitative method was applied to reveal the functions of folklore and some of the skills children must have so that early literacy skills can develop. Research results revealed the mischievous behavior of a small-sized animal in folktales. The mischievous behavior in Tanuki to Tanishi is that of Tanishi, the conch. Tanishi’s mischievous behavior is classified as positive (3) and negative (2). The mischievous behavior in The Rabbit and The Wolf is that of Rabbit. There are seven of Rabbit’s mischievous behavior found, the negative (4) is more dominant than the positive (3). The negative behavior helps Rabbit to free himself from the wolf’s captivation and intention to cut off his ears. Folktales as early literacy can be a solution in dealing with cases of bullying that often occurs lately. Both folktales carry the cultural values of their countries and can provide several skills for children, therefore early literacy achievements are optimal and suitable for a child’s world. Key words: folktales, children, early literacy, behavior, mischievous Abstract Pengalaman literasi dini anak diawali dari kebiasaan orang tua yang membacakan cerita, menunjukkan gambar dan tulisan yang menyertainya. Peneliti tertarik pada dua dongeng anak dengan cerita tentang tokoh fauna yang memiliki ukuran tubuh lebih kecil dari tokoh fauna lainnya. Berkat kecerdikannya, tokoh fauna yang kecil tersebut ternyata tidak bisa dikalahkan oleh fauna yang lebih besar. Dongeng Jepang bercerita tentang tanuki (rakun) dan tanishi (keong). Dongeng Amerika bercerita tentang rabbit (kelinci) dan wolf (serigala). Pendekatan pragmatis yang memberikan perhatian pada manfaat terhadap pembaca digunakan untuk mengungkap fungsi folklor menurut Dundes. Metode kualitatif digunakan untuk mengungkap fungsi folklor dan beberapa keterampilan yang harus dimiliki anak agar kemampuan literasi dini semakin berkembang. Hasil penelitian mengungkap perilaku cerdik fauna bertubuh kecil dalam dongeng. Perilaku cerdik dalam Tanuki to Tanishi adalah cerdiknya Tanishi, si keong. Perilaku cerdik positif Tanishi lebih dominan daripada negatif (3 banding 2). Perilaku cerdik dalam The Rabbit and The Wolf adalah cerdiknya Rabbit, si kelinci. Berbeda dengan dongeng anak Jepang, perilaku cerdik negatif Rabbit lebih dominan daripada positif (4 banding 3). Dominasi perilaku negatif Rabbit karena dalam cerita dia harus dapat membebaskan diri dari Wolf yang akan memotong telinganya. Dongeng sebagai literasi dini dapat menjadi solusi dalam menghadapi kasus bullying (perundungan) yang marak terjadi belakangan ini. Kedua dongeng ini selain mengusung nilai budaya negara masing-masing juga mampu memberikan beberapa keterampilan kepada anak sehingga capaian literasi dini dapat menjadi optimal sesuai dengan dunia anak. Kata kunci: dongeng, anak, literasi dini, perilaku, cerdik

Item Type: Article
Subjects: P Language and Literature > PN Literature (General)
Depositing User: Hermanto UBH
Date Deposited: 06 Jan 2023 07:19
Last Modified: 06 Jan 2023 07:19
URI: http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/10589

Actions (login required)

View Item View Item