Alvis, Rozani and Nurul Huda, Nurul Huda (2023) PENGGUNAAN MODEL I-O DALAM ANALISIS DAMPAK INVETASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DALAM MENUNJANG FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE SEKTOR EKONOMI DI SUMATERA BARAT. PENGGUNAAN MODEL I-O DALAM ANALISIS DAMPAK INVETASI DAN PENGELUARAN PEMERINTAH DALAM MENUNJANG FORWARD DAN BACKWARD LINKAGE SEKTOR EKONOMI DI SUMATERA BARAT.
Text
Laporan Penelitian_Penggunaan Model I-O.pdf Download (179kB) |
Abstract
RINGKASAN Pembangunan ekonomi mempunyai empat dimensi pokok yaitu : (1) pertumbuhan. (2) penangulangan kemiskinan, (3) perubahan atau transformasi ekonomi, dan (4) keberlanjutan pembangunan dari masyarakat agraris menjadi masyarakat industri. Transformasi struktural merupakan prasyarat dari peningkatan dan kesinambungan pertumbuhan serta penanggulangan kemiskinan sekaligus pendukung bagi keberlanjuran pembangunan itu sendiri (Karyasa, 2003). Peran investasi dan pengeluaran pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan dan keterkaitan antar input dan output pada sektor ekonomi memberikan dampak terhadap kebijakan pemerintah secara berkelanjutan untuk membangun ekonomi di Sumatera Barat.Dengan latar belakang tersebut maka penelitian tersebut harus memberikan arah dan identifikasi keterkaitan kedepan dan kebelakang pada sektor-sektor ekonomi tersebut. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis Sektor apa saja yang berpotensi memiliki indeks keterkaitan kedepan dan kebelakang sebagai prioritas sektor yang dikembangkan dalam perekonomian di Sumatera Barat. Untuk menganalisis dampak investasi dan pengeluaran pemerintah dapat mempercepat perkembangan sektor-sektor ekonomi di Sumatera Barat. Menganalisis Kebijakan pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan sektorsektor ekonomi di Sumatera Barat. Penelitian ini menggunakan data input Output Sumatera Barat tahun 2007. Cakupan yang digunakan dalam penelitian ini adalah 75 sektor. Berdasarkan klasifikasi 75 sektor ekonomi terlihat bahwa sektor perdagangan besar dan eceran merupakan sektor terbesar pertama menurut peringkat outputnya. Output sektor tersebut memberikan andil 16,63 persen. Sektor angkutan jalan raya merupakan sektor terbesar kedua yaitu memberikan kontribusi sebesar 11,92 persen. Dengan demikian kontribusi dari kedua sektor tersebut di atas mencapai 28,55 persen. Delapan sektor lainnya adalah sektor jasa pemerintahan umum dan pertahanan sebesar 8,28 persen, sektor kontruksi sebesar 6,42 persen, sektor padi 4,80 persen, sektor industri tekstil, pakaian dan kulit sebesar3,85 persen, sektor industri minyak dan lemak sebesar 3,74 persen, sektor industri beras sebesar 2,79 persen, sektor kelapa sawit sebesar 2,70 persen dan yang kesepuluh sektor jasa perorangan sebesar 2,43 persen. Kontribusi kesepuluh sektor tersebut di atas terhadap total output mencapai 63,56 persen dari total output yang nilainya mencapai Rp.103.445,40 milyar.
Item Type: | Article |
---|---|
Subjects: | H Social Sciences > HB Economic Theory |
Depositing User: | Hermanto UBH |
Date Deposited: | 13 Jul 2023 01:54 |
Last Modified: | 13 Jul 2023 01:54 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/14077 |
Actions (login required)
View Item |