Rahmadani, Rahmadani and Afrizal, Naumar and Mawardi, Samah (2020) PERENCANAAN NORMALISASI DAN PERKUATAN TEBING BATANG PALANGAI (P95-P87,5) KABUPATEN PESISIR SELATAN. Diploma thesis, UNIVERSITAS BUNG HATTA.
Text
61 Rahmadani 1310015211156 Cover.pdf Download (25kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 Abstrak.pdf Download (12kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 BAB I.pdf Download (295kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 BAB II.pdf Restricted to Repository staff only Download (983kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 BAB III.pdf Restricted to Repository staff only Download (372kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 BAB IV.pdf Restricted to Repository staff only Download (1MB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 BAB V.pdf Restricted to Repository staff only Download (83kB) |
|
Text
61 Rahmadani 1310015211156 Daftar Pustaka.pdf Download (113kB) |
Abstract
Berkurangnya kawasan terbuka hijau dan hutan di DAS Batang Palangai daerah hulu mempengaruhi run-off yang terjadi, sehingga dimungkinkan mengakibatkan peningkatan limpasan permukaan, penurunan waktu konsentrasi, dan sekaligus penurunan pengisian air tanah. Dengan demikian debit di musim penghujan akan cenderung meningkat dan sebaliknya debit akan menurun di musim kemarau. Perbandingan Qmax (biasanya di musim penghujan) dan Qmin (di musim kemarau) sungai sangat besar. Semakin besar rasio Qmax dengan Qmin suatu sungai, mengindikasikan semakin rusaknya DAS. Daerah hulu di bagian hulu sungai merupakan perbukitan dengan kemiringan yang cukup terjal, dengan ketinggian 1250 m sampai 146 m. Persoalan Sungai Batang Palangai berawal dari perubahan tata guna lahan di daerah hulu, khususnya dari lahan terbuka (hutan, semak-semak, dan ladang atau pertanian) menjadi perumahan dan perkampungan, sehingga menyebabkan banjir di DAS Batang Palangai. Untuk menghitung curah hujan maksimum rata - rata menggunakan metode Poligon Thiessen dengan tiga stasiun hujan yang mempengaruhi yaitu stasiun Nyiur Gading, Koto Salapan, dan Stasiun Muara Labuh. Data curah hujan yang dipakai dari tahun 2009 s/d 2018, sedangkan untuk debit banjir rencana diambil dari hasil perhitungan metode metode Melchior dengan periode ulang 25 Tahun sebesar 772,28 m3/dt. Normalisasi ini direncanakan pada sungai utama sepanjang 2,5 km, dari (P 95) hingga (P 87,5). Lebar sungai bervariasi yaitu 40 m sampai 60 m, dengan kemiringan lereng yang sama yaitu 1 : 1 Penampang rencana tersebut sebelumnya telah disimulasikan dengan menggunakan persamaan aliran seragam Robert Manning dan hasilnya dapat menampung debit rencana yang terjadi dengan lebar rencana 65 m, dan tinggi muka air h = 1,58 m. Tinggi tiap penampang ditambah tinggi jagaan 1 m di atas muka air sungai. Perkuatan lereng (revetment) direncanakan untuk panjang 500 m dan tinggi 2,58 m. kata kunci : sungai, hidrologi, normalisasi,Batang Palangai .
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) |
Divisions: | Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan > Teknik Sipil |
Depositing User: | Heltree Ivatureza |
Date Deposited: | 08 Dec 2020 06:26 |
Last Modified: | 08 Dec 2020 06:26 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/2023 |
Actions (login required)
View Item |