LUCY, JONDRI YENI and Yetty, Morelent and Syofiani, Syofiani (2018) KESANTUNAN BERBAHASA MINANGKABAU DALAM TINDAK TUTUR DIREKTIF ANAK PUTUS SEKOLAH DI KENAGARIAN KOTO GAEK GUGUAK KECAMATAN GUNUNG TALANG KABUPATEN SOLOK. Diploma thesis, Universitas Bung Hatta.
Text
COVER.pdf Download (301kB) |
|
Text
SKRIPSI.pdf Restricted to Repository staff only Download (735kB) |
Abstract
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesantunan berbahasa Minangkabau dalam tindak tutur direktif anak putus sekolah di Kenagarian Koto Gaek Guguak Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok. Teori yang digunakan untuk menganalisis tindak tutur adalah teori yang dikemukakan oleh Chaer (2010), sedangkan untuk menganalisis kesantunan berbahasa Minangkabau digunakan pendapat Morelent (2014). Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan selama lima belas hari dengan menggunakan teknik perekaman dengan menggunakan handphone terhadap anak putus sekolah dengan masyarakat saat berinteraksi. Sumber data dalam penelitian ini adalah lima orang anak putus sekolah. Datanya berupa tuturan anak putus sekolah dalam bentuk tindak tutur direkrif. Dari hasil penelitian, kesantunan berbahasa Minangkabau anak putus sekolah terhadap masyarakat dipengaruhi oleh kurangnya pengetahuan dan pendidikan krakter yang seharusnya didapatkan anak di bangku pendidikan, serta faktor lingkungan sekitar yang sangat mempengaruhi bahasa, dan latar belakang keluarga yang berpendidikan rendah. Data yang terkumpul sebanyak 60 data , tindak tutur direktif menyuruh yang tergolong tidak santun ditemukan sebanyak 24 data, tindak tutur menentang anak putus yang tergolong kurang santun ditemukan sebanyak 14 data, tindak tutur direktif meminta yang tergolong santun ditemukan 3 data, tindak tutur direktif menyarankan yang tergolong kurang santun ditemukan sebanyak 12 data, dan tindak tutur direktif memohon yang tergolong santun ditemukan 7 data. Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa tindak tutur direktif anak putus sekolah dengan masyarakat yang dominan muncul ialah tuturan direktif menyuruh. Secara umum disimpulkan bahwa tindak tutur direktif anak putus sekolah di Kenagarian Koto Gaek Guguak tergolong kurang santun, karena saat berkomunikasi anak putus sekolah cendrung menggunakan bahasa yang kasar dan nada suara yang keras. Kata Kunci: kesantunan, tindak tutur, direktif
Item Type: | Thesis (Diploma) |
---|---|
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan > Pendidikan Bahasa Indonesia |
Depositing User: | Erlya Wahyuni |
Date Deposited: | 11 Jul 2023 07:29 |
Last Modified: | 11 Jul 2023 07:29 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/14046 |
Actions (login required)
View Item |