Fitriyani, Fitriyani and Jonny, Wongso and I Nengah, Tela (2021) Makna Simbolik Arsitektur Masjid Raya Ganting. Masters thesis, Universitas Bung Hatta.
Text
4. Fitriyani 1310018322004 COVER.pdf Download (352kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 ABSTRAK.pdf Download (557kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB I.pdf Download (371kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB II.pdf Restricted to Registered users only Download (1MB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB III.pdf Restricted to Registered users only Download (491kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB IV.pdf Restricted to Registered users only Download (2MB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB V.pdf Restricted to Registered users only Download (438kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 BAB VI.pdf Download (245kB) |
|
Text
4. Fitriyani 1310018322004 DAFTAR PUSTAKA.PDF Download (586kB) |
Abstract
Masjid Raya Ganting merupakan bukti terjadinya akulturasi dari bebagai kebudayaan yang telah turut andil dalam pembangunannya yaitu Belanda dengan gaya Neoklasiknya, kemudian China dengan model atap pagoda dan ukiran-ukiran begaya khas China. Dengan usia yang telah lewat dari dua ratus tahun, tentunya masjid ini telah menjadi saksi sejarah dari masa kejayaan batu bara Sawahlunto, Kolonial Belanda, Perang Paderi, Jepang, Tentara Sekutu dan Perjuangan Kemerdekaan Republik Indonesia hingga Pemberontakan separatis seperti PRRI, serta berbagai macam gejolak politik Republik Indonesia ini. Penelitian ini mengeksplorasi satu persatu elemen arsitekturnya, mulai dari tapak dan masa bangunan, elemen horizontal, elemen vertikal, atap dan minaret serta ornament. Bangunan ini benar-benar dimaksudkan untuk menjadi masjid sehingga terasa bahwa setiap bagian pembentuk masjid ini tentu sesuatu yang bermakna dan memiliki pesan dakwah. Simbol digali dari hasil triangulasi data, informasi, dan literatrur. Simbol-simbol ditemukan disetiap bagian masjid ini, seperti pada tapak dan massa bangunan masjid ini menjadi semacam pengumuman bagi setiap orang bahwa walaupun berada di tengah keramaian dan kesibukan kota, muncul sesuatu yang berbeda (kontras) yang menjadi pesan penting yang mengajak setiap orang untuk datang beribadah. Keselarasan, simetri, keteraturan, dan irama tiang yang monoton (formal), memperkental kesakralan ruang utama masjid ini, membawa pada suasana hati yang tuduk dan pasrah hanya kepada Allah SWT. Pola flora yang berulang bersih mengkilat dan berbingkai tegas simbol taman surgawi, memperkental suasana dalam ruang utama bagai taman surgawi menenangkan jiwa. Simbol persatuan tiga elemen masyarakat pada border ubin sebagai bingkai lantai ruangan, mengajak untuk selalu menjaga ketiga elemen masyarakat ini untuk bersatu, aman, tenteram agar suasana ibadah terjaga. Kesan lorong-lorong lurus simbol sirotholmustakim, jumlah tiang sama dengan jumlah Nabi dan Rasul, skala tiang yang besar simbol keagungan. Jumlah pintu, jendela dan tiang, masing-masing memilki simbol yang secara umum mengandung pelajaran-pelajaran penting ajaran Islam yang memperkuat keimanan di tempatkan mengelilingi tempat sholat agar bisa menjadi pengingat terus menerus melampaui generasi, terakhir adalah bentuk atap bertingkat dan kubah serta mahkota di puncaknya, Merupakan tahapan pencapaian puncak dari ibadah yaitu menuju kemakrifatan, mengingatkan pada tujuan kehidupan ini, “Tidak akan diciptakan jin dan manusia kecuali hanya untuk beribadah kepada Allah SWT”. Kata kunci: masjid tua Indonesia, simbol, neoklasik, gaya arsitektur, sejarah arsitektur, ajaran Islam,simbol Islam, elemen arsitektur
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Subjects: | N Fine Arts > NA Architecture |
Divisions: | Program Pascasarjana > Arsitektur |
Depositing User: | Erlya Wahyuni |
Date Deposited: | 24 Feb 2021 01:12 |
Last Modified: | 24 Feb 2021 01:12 |
URI: | http://repo.bunghatta.ac.id/id/eprint/2980 |
Actions (login required)
View Item |